New York, MINA – Karyawaan Google telah dipecat secara terbuka karena melakukan protes terhadap kerja sama perusahaan dengan Israel. Google dan Israel telah meneken kontrak kerja sama sebesar 1 miliar dolar AS.
Sejumlah karyawan Google ditangkap pada Selasa (16/4) karena mengambil bagian dalam aksi duduk selama 10 jam di kantor perusahaan di New York dan California, Amerika Serikat (AS), dilansir dari Arab News, Rabu (17/4),
Protes tersebut yang diselenggarakan oleh anggota gerakan No Tech For Apartheid, dimaksudkan sebagai penentangan terhadap keterlibatan raksasa teknologi tersebut dengan pemerintah Israel. Ini berpusat pada kontrak komputasi awan senilai 1 miliar dolar AS antara Google, Amazon dan pemerintah serta militer Israel, yang dikenal sebagai Project Nimbus.
Proyek ini melibatkan pembuatan pengaturan cloud Google yang aman di Israel untuk memfasilitasi analisis data, pelatihan AI, dan layanan komputasi lainnya, lapor majalah Time.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Menurut dokumen yang bocor yang dilaporkan oleh organisasi berita Amerika Intercept pada tahun 2022, proyek ini mencakup fitur-fitur canggih seperti deteksi wajah berkemampuan AI dan kategorisasi gambar otomatis.
Selama aksi duduk tersebut, sebuah video yang disiarkan langsung memperlihatkan seorang petugas keamanan memberi tahu para pengunjuk rasa di kantor Google di California, bahwa mereka sedang cuti administratif dan memperingatkan mereka agar tidak melakukan pelanggaran.
Video di media sosial menunjukkan polisi mengusir sembilan pengunjuk rasa dari lokasi tersebut. Tindakan serupa juga terjadi di kantor perusahaan di New York.
Sebuah pernyataan dari kelompok No Tech For Apartheid mengatakan: “Pekerja Google tidak ingin kerja mereka mendorong genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Saatnya sekarang untuk bangkit melawan Proyek Nimbus, untuk mendukung pembebasan Palestina dan bergabung dengan seruan untuk mengakhiri pendudukan Israel.”
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Bulan lalu, seorang karyawan Google dari grup tersebut menyela pembicaraan oleh kepala perusahaan Israel, menuduh perusahaan tersebut “mendukung genosida.” Dia kemudian dipecat.
“Protes ini adalah bagian dari kampanye lama oleh sekelompok organisasi dan orang-orang yang sebagian besar tidak bekerja di Google. Sejumlah kecil pengunjuk rasa karyawan masuk dan mengganggu beberapa lokasi kami,” kata seorang juru bicara Google kepada Telegraph.
Karyawan-karyawan ini diberi cuti administratif dan akses mereka ke sistem Google telah diputus. “Setelah menolak beberapa permintaan untuk meninggalkan tempat itu, penegak hukum dilibatkan untuk menghapusnya untuk memastikan keamanan kantor,” kata juru bicara tersebut. (T/R4/RI-1)
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC
Mi’raj News Agency (MINA)