Istanbul, MINA – Penerbangan dan perjalanan mobil kembali dilanjutkan antara kota-kota besar Turki pada Senin (1/6).
Kafe-kafe, restoran-restoran dan pasar terkenal Grand Bazaar Istanbul dibuka kembali dalam langkah terbesar negara itu untuk meringankan pembatasan yang diambil untuk menangani pandemi virus corona.
Tingkat lalu lintas melonjak di pusat komersial Istanbul. Banyak orang Turki kembali bekerja ketika pemerintah berusaha menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh pandemi.
Karyawan kantor pemerintah dan fasilitas publik bergabung dengan banyak pekerja pabrik yang sudah memulai lebih dulu bulan lalu.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Para pemilik toko bermasker wajah membuka dan membersihkan toko mereka di Grand Bazaar di Istanbul, yang menurut laporan media adalah tempat salah satu wabah virus pertama di Turki pada bulan Maret, demikian dikutip dari MEMO.
Grand Bazaar merupakan tujuan wisata utama, pasar tertutup yang luas. Sebelumnya ditutup selama lebih dari dua bulan.
“Kami telah menyelesaikan persiapan yang diperlukan dan kami sedang menunggu pelanggan dari luar negeri. Bisnis kami bergantung pada pariwisata,” kata Huseyin Ozdemir, pemilik toko rempah di Grand Bazaar. “Semoga semuanya baik-baik saja.”
Taman, pusat kebugaran, pantai, perpustakaan, dan museum juga dibuka kembali, tetapi tidak semua orang merasa nyaman kembali ke kehidupan sehari-hari meskipun ada langkah-langkah untuk meminimalkan risiko infeksi.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kami bosan berada di rumah dan kami merasa perlu untuk kembali normal, tetapi jika Anda ingin bertanya apakah saya merasa aman atau apakah saya merasa normal, tidak,” kata Aziz Arslan, seorang arsitek di provinsi tenggara Diyarbakir.
Penyakit COVID-19 telah membunuh lebih dari 4.500 orang dan menginfeksi lebih dari 160.000 orang di Turki.
Kasus dan kematian baru sudah menurun tajam dan pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, wabah itu terkendali. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)