Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Greta Thunberg Dipaksa Foto Pegang Bendera Israel Saat Ditahan

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Aktivis Greta Thunberg. (Politico)

Tel Aviv, MINA – Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, dilaporkan dipaksa memegang bendera Israel saat difoto dalam tahanan setelah penangkapannya dalam misi armada Global Sumud Flotilla ke Gaza, menurut korespondensi diplomatik Swedia yang diperoleh The Guardian, Ahad (5/10).

Dalam email yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri Swedia kepada orang-orang terdekat Thunberg, seorang pejabat kedutaan Swedia yang bertemu dengan aktivis tersebut di penjara melaporkan bahwa Greta mengalami perlakuan keras, kekurangan makanan dan air serta kondisi kebersihan yang buruk.

“Seorang tahanan lain melaporkan kepada kedutaan lain bahwa mereka melihat Greta dipaksa memegang bendera saat difoto. Greta khawatir foto-foto tersebut telah disebarluaskan,” tulis pejabat tersebut dalam surat diplomatik.

Thunberg, yang termasuk di antara 437 aktivis, anggota parlemen, dan pengacara yang ditahan setelah Israel menyerang armada Global Sumud Flotilla, mengatakan kepada pejabat Swedia bahwa ia ditahan di sel yang dipenuhi kutu kasur serta hanya diberi sedikit air dan makanan.

Baca Juga: Koalisi Armada Flotilla Berangkatkan Lagi 11 Kapal ke Gaza

“Kedutaan berhasil menemui Greta,” bunyi laporan itu. “Ia mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Ia juga mengeluhkan gatal-gatal akibat kutu kasur, duduk lama di lantai keras serta mendapat perlakuan kasar.”

Beberapa peserta flotilla lain menguatkan laporan tersebut. Aktivis Turki Ersin Celik mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel menyeret Greta dari rambutnya, memukulinya dan memaksanya mencium bendera Israel.

Sementara jurnalis Italia Lorenzo D’Agostino menyebut Greta dibungkus dengan bendera Israel dan dipamerkan seperti trofi.

Koalisi Freedom Flotilla, jaringan organisasi masyarakat sipil internasional, telah berulang kali berusaha menembus gaza/">blokade Gaza sejak 2010. Pada Kamis (2/10) lalu, Angkatan Laut Israel menyerang dan membajak kapal-kapal armada Global Sumud Flotilla, menahan lebih dari 470 aktivis dari lebih 50 negara.

Baca Juga: Aktivis Malaysia Ungkap Penahanan Brutal Zionis

Armada tersebut berupaya mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menentang blokade Israel. LSM Adalah melaporkan para tahanan tidak diberi makanan, air, maupun akses hukum segera, yang merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bahkan menyebut para aktivis itu sebagai teroris saat berkunjung ke Pelabuhan Ashdod, di mana ia difilmkan berdiri di depan para peserta yang ditahan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Zionis Deportasi Lagi 29 Aktivis Sumud Flotilla ke Spanyol

Rekomendasi untuk Anda