Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grup Remaja Muslimah AS Jadikan Puisi Untuk Perkenalkan Islam Yang Sebenarnya

Rudi Hendrik - Sabtu, 23 Juli 2016 - 17:24 WIB

Sabtu, 23 Juli 2016 - 17:24 WIB

639 Views

Washington, 18 Syawwal 1437/23 Juli 2016 (MINA) – Grup empat remaja Muslimah di AS berharap mampu merubah diskriminasi yang menimpa Muslim di negeri paman Sam tersebut, dengan  menggunakan puisi sebagai sarana mengenalkan wajah Islam sebenarnya.

Puisi mereka yang pertama berjudul “Wake Up America” diikutkan dalam festival puisi remaja internasional yang bernama Brave New Voices. Demikian berita yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.

Para Muslimah berhijab ini menamai grup mereka Muslim Girls Making Change (MGMC) yang beranggotakan Waqar, Balkisa Abdikadir, Hawa Adam, dan Lena Ginawi.

Grup ini berkembang setelah terlibat dengan Proyek Penulis Muda (YWP), sebuah organisasi nirlaba di Vermont yang membantu seniman muda mengembangkan kerajinan mereka dan menemukan jalan untuk menjadi pemuda kreatif.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

“Hawa, Lena, Balkisa dan Kiran adalah wanita muda yang kuat dan ceria. Mereka masing-masing membawa karakteristik unik, “kata koordinator YWP Sarah Gleich.

Bagi keempat remaja ini, puisi merupakan sarana untuk mendiskusikan berbagai isu-isu mengenai kehidupan mereka yang beridentitas sebagai Muslim minoritas di AS.

Dalam puisi bersama yang berjudul “Chameleon”, Waqar dan Hawa mendiskusikan kesulitas menavigasi identitas mereka baik secara ras, agama, suku, dan kebangsaan mereka.

“Di sekolah menengah, terutama, saya ingin menjadi seorang gadis normal. Saya tidak ingin orang melihat saya berbeda dari mereka. Keinginan ini sangat kuat sampai awal kelas 10 ketika saya mengenakan jilbab. Sekarang saya lebih nyaman ketika orang menatap ataupun dari pertanyaan aneh orang-orang tentang agama saya,” tulis puisi itu.

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Mereka berharap puisi itu akan mendidik orang tentang pengalaman Muslim Amerika dan menghilangkan ketakutan non-Muslim yang salah terhadap mereka.

Tahun ini di AS telah terjadi setidaknya 200 insiden Islamofobia baik skala kecil maupun besar, dan jika capres kontroversial Donald Trump terpilih, Muslim tidak akan diizinkan masuk ke AS sebagaimana janjinya, lapor Huffington post.(T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Amerika
Amerika
Kolom