G7 DESAK IRAN BANTU SELESAIKAN KRISIS TIMUR TENGAH

Pertemuan G7 di Lubeck, Jerman, Rabu, 15 April 2015. (Foto: AA)
Pertemuan di Lubeck, Jerman, Rabu, 15 April 2015. (Foto: AA)

Lubeck, Jerman, 27 Jumadil Akhir 1436/16 April 2015 (MINA) – Negara-negara G7 mendesak turut memerangi terorisme dan mengikuti kebijakan luar negeri yang konstruktif, Rabu (15/4).

Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris dan Italia, menyatakan keprihatinannya atas kebijakan Iran di .

“Kami menyeru Iran untuk memainkan peran yang bertanggung jawab dan konstruktif dalam kawasan regional,” kata pernyataan para Menteri Luar Negeri setelah pertemuan dua hari di kota Lubeck, barat laut Jerman, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Secara khusus, kami mendesak pemerintah Iran untuk secara aktif berkontribusi terhadap upaya masyarakat internasional untuk mencapai solusi politik di Suriah, untuk mendukung proses rekonsiliasi di Irak dan menolak semua tindakan terorisme dan kelompok-kelompok teroris,” bunyi pernyataan.

Pernyataan itu juga mendesak Iran untuk membantu menyelesaikan kekerasan di Yaman, di mana ia dituduh mendukung pemberontak Houthi.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kepada rekan-rekannya, ia optimis kesepakatan akhir dapat dicapai dengan Iran atas penelitian nuklirnya, menyusul pembicaraan antara pemerintahan Obama dan Kongres AS yang telah menyuarakan keraguannya tentang kerangka kesepakatan dengan Iran pada tanggal 2 April.

“Tujuan kami adalah Iran tanpa senjata nuklir, tidak ada proliferasi nuklir di Timur Tengah,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

G7 adalah kelompok yang terdiri dari tujuh negara maju utama yang pertemuannya untuk membahas isu-isu ekonomi.

Para menteri G7 menambahkan, mereka mendukung kelanjutan dari upaya  E3 / EU + 3 dan Iran dengan maksud mencapai solusi yang komprehensif pada 30 Juni mendatang.

E3 / EU + 3 adalah istilah lain untuk kelompok P5 + 1 (AS, Inggris, Perancis, Rusia, China dan Jerman) yang telah melakukan perundingan nuklir dengan Iran. (T/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0