Banda Aceh, MINA – Gubernur Aceh Achmad Marzuki menyatakan, ia berharap ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi angin segar untuk mengubah kondisi Aceh menjadi salah satu provinsi terkaya di Sumatera.
Hal ini disampaikan dalam audiensi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di kantor Gubernur Provinsi Aceh di Banda Aceh, Senin (8/8), sebagaimana keterangan tertulis KNEKS yang diterima MINA.
Kunjungan tersebut merupakan salah satu langkah untuk percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Aceh.
Hal-hal strategis yang dibahas dalam pertemuan ini di antaranya, yakni diskusi rencana pembangunan RSUD Zainoel Abidin melalui skema KPBU Syariah serta potensinya untuk menjadi Rumah Sakit regional, bahkan internasional.
Pasca peluncuran layanan Syariah BP Jamsostek, perlu ditingkatkan peran perusahaan-perusahaan pemberi kerja dalam mendaftarkan pegawainya sebagai peserta Layanan Syariah Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsosnaker).
Selain itu, pelatihan, sertifikasi, dan pelatihan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Koperasi Syariah, serta perluasan penerapan digitalisasi Industri Keuangan Mikro Syariah (IKMS).
Dalam pertemuan tersebut dibahas juga perlunya dibangun infrastruktur penunjang bisnis dalam meyakinkan investor untuk pengembangan bisnis di Aceh, seperti Pelabuhan dan bandara penunjang yang terintegrasi.
Hal lainnya yang dibahas, peningkatan kapabilitas produk dan layanan bank syariah untuk memenuhi kebutuhan transaksi dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan diselenggarakan di Aceh penyelenggaraan PON di Aceh.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Pertemuan dipimpin langsung Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan dihadiri pimpinan Provinsi Aceh seperti, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Aceh Amirullah, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh Robby Irza, Staf Khusus Gubernur Syukri, Kepala Bappeda Aceh Teuku Dadek, serta Wakil Direktur RUSD Zainoel Abidin Abdul Fatah.
Turut hadir Kepala Sekretariat KNEKS sekaligus Staf Ahli Menteri Keuangan Wempi Saputra, Plt. Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat, Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Luthfie, Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Keuangan Syariah Kementerian Keuangan Indah Pertiwi Nataprawira, Direktur Pemantauan Program Kerja Sekretariat KNEKS Gandy Setiawan, para Kepala Kantor Wilayah Aceh Kementerian Keuangan, Safuadi, Ismed Saputra, Syukriah, serta Imanul Hakim.
Kepala Sekretariat KNEKS yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan ini juga menyampaikan, Aceh merupakan kakak tertua pelopor ekonomi dan keuangan syariah. Sebagai kakak sulung, Provinsi Aceh patut menjadi daerah percontohan. Hal ini dikarenakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Aceh sangat baik dan komprehensif.
Taufik Hidayat selaku Plt. Direktur Eksekutif KNEKS menambahkan pernyataan Kepala Sekretariat KNEKS bahwa prestasi Aceh juga sangat menggembirakan. Hal ini terlihat dari status Aceh sebagai Juara Umum Anugerah Adinata Syariah 2022 sekaligus menjadi Juara 1 Kategori Keuangan Syariah, Juara 1 Kategori Industri Halal, dan Juara 2 Kategori Pendidikan Ekonomi Syariah
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Taufik kemudian menuturkan bahwa KNEKS telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai jajaran untuk melakukan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh. Agar ekonomi dan keuangan syariah dapat berkembang lebih baik lagi, dibutuhkan komitmen seluruh pihak terkait untuk bergerak lebih cepat dalam sinergi yang kompak.
Kegiatan audiensi dilakukan sebagai tindak lanjut akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di daerah sebagaimana disampaikan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam Rapat Pleno KNEKS pada Mei 2022 yang mengambil tema “Bergerak Lebih Cepat untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia”. (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.