Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur DKI Berharap Keberhasilan Jakarta E-Prix 2022 Jadi Pembelajaran Teknologi

Rana Setiawan - Ahad, 5 Juni 2022 - 21:47 WIB

Ahad, 5 Juni 2022 - 21:47 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyaksikan secara langsung proses pembongkaran mobil Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) oleh penyelenggara Jakarta E-Prix pada Ahad (5/6).

Dalam kesempatan tersebut Gubernur DKI Anies memastikan boks-boks berisi mobil yang digunakan balapan dikemas dengan amat baik.

“Kita lihat itu adalah boks kontainer yang berisi mobil balap yang digunakan kemarin (dalam Jakarta E-Prix). Mobil balap ini tadi malam langsung dilepas rakitannya dan dimasukkan ke dalam boks dengan berat 300 ton. Dan sekarang akan dibawa ke tempat storage, dari lokasi stroge ini akan dikirim pada tanggal 9 Juni ke Maroko untuk gelaran Formula E selanjutnya,” jelasnya.

Gubernur DKI Anies terkesan dengan detail yang dilakukan penyelenggara dengan memaksimalkan teknologi dan efisiensi. Dia berharap hal tersebut akan digunakan sebagai pembelajaran oleh para petugas lokal dalam hal penyelenggaraan event.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Yang unik dari ini semua adalah pemasangan hingga pembongkaran penuh dengan teknologi, penuh dengan akumulasi pengetahuan. Karena itu sangat bermanfaat bagi tim kita di Jakarta untuk mengambil hikmahnya, ilmunya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kita di sini,” ujarnya.

“Jadi betapa efisiensi dalam bekerja itu dilakukan dengan amat baik dan garasi yang kemarin penuh dengan mobil balap sekarang sudah kosong dan ini akan menjadi pembelajaran bagi kita,” tambahnya.

Selain itu, penyelenggara juga memegang teguh konsep lingkungan hidup, karena Formula E merupakan balapan yang mengedepankan paradigma lingkungan hidup. Maka semua sumber dayanya pun harus ramah lingkungan.

“Ini bukan sekadar soal balapannya karena mungkin balapannya hanya 45 menit. Tetapi dibalik itu ada perencanaan yang rumit, penggunaan teknologi yang luar biasa intensif, ditambah ada ideologi yang harus dipegang,” katanya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Yakni peduli lingkungan dan menggunakan cara-cara paling efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Jadi bagaimana sebuah balapan tidak menyisakan polusi, bahkan untuk listrik yang dihasilkan dari generator yang berbahan bakar bio diesel,” pungkasnya.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia