Bekasi, 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan menyatakan, dari pengalaman penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya ternyata petugas haji di lapangan terasa kurang, khususnya untuk pelayanan bimbingan haji di sejumlah kelompok terbang (Kloter).
“Penyelenggaraan haji itu berat,” kata Heryawan saat memberi sambutan seusai pelantikan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, di Asrama Haji Bekasi, Selasa (12/08).
Apalagi pelayanan itu menyangkut tamu Allah. “Saya punya pengalaman ketika berada di kloter, beberapa waktu lalu,” katanya seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) dari siaran pers yang dilansir Kementerian Agama RI.
Menurut Ahmad Heryawan, calon jamaah hajiharus disiapkan dengan baik selama dalam perjalanan, mulai dari asrama haji hingga sampai ke Tanah Suci. Harus diupayakan agar jamaah haji tidak merasa kelelahan dalam perjalanan.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Saya melihat, petugas kurang selama di perjalanan . Namun ketika sampai di Tanah Suci, Alhamdullilah, ada petugas khususnya dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Jadi, petugas yang baru datang merasa terbantu,” katanya.
Oleh Karena itu, gubernur memintaagar petugas dari KBIH ke depan lebih diberdayakan. Koordinasi dengan petugas PPIH harus dimaksimalkan, sehingga layanan kepada jamaah akan terasa lebih baik.
Jamaah haji dari Jawa Barat merupakan 20 persen dari keseluruhan jamaah haji nasional. Jika yang 20 persen itu dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik, baik dari sisi manasik maupun ketertiban lainnya, maka tidak mustahil akan dapat menjadi contoh bagi jamaah haji dari provinsi lainnya.
Dalam acara tersebut hadir Menag Lukman Hakim Saifuddin, Sekjen Kemenag Nur Syam, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi, Kanwil Kemenag Jabar Buchari dan sejumlah pejabat lainnya.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Pada kesempatan itu juga dilakukan uji coba (meal test) makanan selama dalam penerbangan haji dan penyerahan aset berupa tanah Asrama Haji Bekasi dari Pemda Provinsi Jawa Barat kepada Ditjen PHU.
Aset
Terkait dengan penyerahan aset tersebut, Menag Lukman Hakim memberi apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Pemrov Jawa Barat.
Gubernur Jabar itu menyebutkan, di beberapa kabupaten memang kadang ada persoalan, bahkan muncul nilai atau harga yang diserahkan. Namun dia mengaku tak sampai berfikir sejauh itu. “Aset itu diserahkan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, tidak ada masalah.”
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Menteri Agama menyatakan gembira karena aset tersebut kini sudah diserahkan. Kendala di Kemenag selama ini yang menyebabkan instansi ini belum pernah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), adalah terkait dengan aset.
“Kita bersyukur, ada Gubernur Jawa Barat yang mengerti tentang agama,” kata Lukman Hakim yang disambut tepuk tangan hadirin.
Bertahun-tahun Kemenag meminta agar aset tersebut dapat diserahkan kepada kementerian ini. Hari ini, Gubernur Jawa Barat, akan tercatat dalam sejarah bahwa dengan kebijakannya telah menyerahkan aset kepada Kemenag untuk dijaga sebaik-baiknya. (T/P02/IK)
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah