Semarang, MINA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengambil langkah cepat dan strategis dalam penanganan banjir yang melanda Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini tengah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan rekayasa (modifikasi) cuaca guna mengurangi curah hujan di wilayah terdampak.
“Saya terus koordinasi dengan pusat (BMKG dan BNPB) untuk rekayasa cuaca,” tegas Gubernur Ahmad Luthfi saat meninjau dan menyerahkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (27/10).
Langkah rekayasa cuaca ini diambil setelah dalam lima hari terakhir wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya terus diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, menyebabkan genangan di sejumlah titik vital.
Baca Juga: Waspadai Dehidrasi, Warga Sumatra Diminta Perbanyak Asupan Cairan Saat Cuaca Panas
Menurut Luthfi, Pemprov Jateng juga terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk penanganan banjir secara berjenjang—jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Jangka pendeknya, kita pastikan kebutuhan dasar masyarakat korban banjir tetap terpenuhi. BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota standby 24 jam,” ujar Luthfi.
Untuk jangka menengah dan panjang, Pemprov Jateng bersama pemerintah pusat sedang menuntaskan proyek strategis nasional berupa tanggul laut (giant sea wall) Semarang-Demak dan pembangunan kolam retensi Terboyo serta Sriwulan yang ditargetkan rampung awal 2026.
“Ada dua kolam yang nanti bisa menampung air. Diharapkan awal 2026 selesai, sehingga genangan tidak lagi mengancam jalur vital pantura,” imbuhnya.
Baca Juga: KH Sholahudin Masruri: Pesantren Adalah Benteng Karakter dan Kearifan Lokal Bangsa
Sementara itu, Camat Genuk Pranyoto menyebut banjir di wilayahnya sudah memasuki hari keenam. Genangan masih terlihat di beberapa kelurahan, seperti Gebangsari, Genuksari, Muktiharjo Lor, Terboyo Wetan, dan Trimulyo, dengan titik tertinggi mencapai 80 cm di depan RSI Sultan Agung.
“Pompa air sebanyak 27 unit sudah kami sebar di beberapa titik sungai, seperti Kali Tenggang, Kali Sringin, Kali Babon, dan belakang Terminal Terboyo. Kondisi air kini mulai surut,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihak kecamatan bersama instansi terkait terus bersiaga menghadapi potensi hujan lanjutan sesuai prediksi BMKG.
“Semoga banjir tidak terjadi lagi, tapi kami tetap siaga penuh menghadapi musim hujan,” katanya. []
Baca Juga: Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Rp88,4 Juta, Jemaah Tanggung 62 Persen
Miraj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic