Brebes, 11 Sya’ban 1428/8 Mei 2017 (MINA) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ir H Ganjar Pranowo menyatakan, Pondok Pesantren (Ponpes) bukan sumber faham radikalisme. Pesantren bahkan banyak mengajarkan budi pekerti yang agung sesuai dengan ajaran agama Islam yang menjadi dasar pendidikan di Ponpes.
“Saya tadi melihat sendiri bagaimana budi pekerti itu diajarkan di pesantren, ketika ada santri yang menyampaikan ijin pada kiai disampaikan dengan sangat santun,” katanya saat kegiatan Sarasehan Ulama dan Santri Ponpes se-Eks Karesidenan Pekalongan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Senin (8/5).
Pada kegiatan yang mengusung tema ‘Pesantren Pelopor Anti Narkoba, Radikalisme dan Intoleransi’ itu Ganjar menegaskan, bahwa pesantren tidak mengajarkan faham radikalisme. Sebaliknya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan budi pekerti dan ilmu agama yang sarat dengan ajaran yang ramah.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Pesantren bukan sumber radikalisme, ajaran agama yang diajarkan di pesantren itu akhlakul karimah dan sangat menjunjung toleransi,” ujar Ganjar.
Meski begitu, Ganjar mengingatkan untuk tetap mewaspadai radikalisme atau ekstrimisme, baik ekstrim kanan maupun ekstrim kiri. Diyakini pesantren akan mampu berperan dalam menangkal munculnya kedua faham negatif tersebut.
“Ekstrim kiri seperti komunisme juga harus diwaspadai, karena sangat membahayakan bagi keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara ini,” tegas Ganjar.
Pernyataan Ganjar juga dikuatkan oleh Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2, KH Solahudin Masruri yang mengatakan pesantren menjadikan ajaran agama sebagai dasar pendidikan, selalu mengajarkan sikap yang santun kepada para santrinya. Pendidikan Islam yang diajarkan di pesantren memerintahkan untuk selalu menghargai orang lain.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Islam memerintahkan untuk menghormati orang lain, melarang menyakiti dan bahkan juga mengajarkan untuk memuliakan tamu siapa pun tamunya,” katanya saat memberikan sambutan.
Pada kesempatan itu juga disampaikan tentang bahaya dari penyalahgunaan Narkoba yang merupakan ancaman bagi kelangsungan bangsa, karena narkoba akan merusak generasi muda bangsa.
Kegiatan sarasehan berlangsung cukup hidup, terlebih saat Gubernur Ganjar mengajak para santri untuk berdialog langsung di atas panggung. Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Brebes, Narjo SH, Wakapolres Brebes Kompol Mashudi dan pejabat tingkat Muspika Sirampog serta ribuan santri. (L/B05/P1 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal