Mataram, 26 Ramadhan 1438/21 Juni 2017 (MINA) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Majdi menegaskan bangsa Indonesia wajib membela dan membantu bangsa Palestina.
Menurut ulama kharismatik yang sering disapa Tuan Guru Bajang itu, bangsa Indonesia yang mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaannya sebagai hal prinsipil sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Tausyiah Tuan Guru itu disampaikan usai shalat tarawih di Masjid Hubbul Wathan, Komplek Islamic Center Mataram-NTB, Selasa malam (20/6).
“Kita sebagai umat Islam tentu jelas pembelaan kita. Demikian pula sebagai bangsa Indonsia jelas pemblaan kita. Sepanjang masih tertulis dalam konstitusi kita. Bukan di dalam batang tubuh, tapi di pembukaan. Pembukaan tidak bisa dirubah … sebagai filosofi bangsa kita. di situ tertulis ‘maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,'” ujarnya.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dia juga menegaskan, masih tersisa dari penjajahan yang merupakan penyakit dan kejahatan manusia terhadap manusia lain adalah apa yang terjadi hingga ini di Palestina.
Tuan Guru Bajang berkomitmen untuk mempersilahkan dan mengundang ulama-ulama Palestina secara rutin hadir di Masjid Hubbul Wathan. “Ini untuk menunjukan bahwa perjuangan Palestina itu tidak hanya perjuangan yang terkait dengan Islam, tetapi juga perjuangan terkait dengan kemanusiaan,” imbuhnya.
Gubernur hafidz ini juga aktif dalam menggiatkan untuk membumikan Al-Qur’an pada anak-anak melalui pendidikan. Dua anak penghapal al-Qur’an dari Gaza Palestina sempat berkunjung kekediaman Tuan Guru untuk saling berbagi.
Pada kesempatan yang sama sebelum shalat tarawih, Pembina Aqsa Working Group (AWG) KH. Umar Rasyid Hasan juga menegaskan, bagi umat Islam, Palestina adalah masalah utama karena tanah para nabi itu merupakan tanah wakaf umat Islam.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Di sana terdapat Masjid Al-Aqsha, tempat para nabi dan rasul, tempat Isra’ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan tempat yang sangat diberkahi. Kita tentunya merindukan saat-saat kita melaksanakan shalat di tempat sujud persis tempat sujudnya para nabi,” ujar Kyai Umar saat menyampaikan tausyiah sebelum shalat tarawih mewakili Imaam Masjid Al-Aqsha Palestina Syaikh Mustafa At-Tawil yang tidak jadi hadir karena kesehatan menurun.
Usai tausyiah, Kyai Umar menyerahkan cindera mata kepada Tuan Guru Bajang, berupa syal Palestina, plakat Safari Ramadhan Cinta Al-Aqsha 1438, dan beberapa buku, di antaranya buku Perjuangan Palestina Masa Kini diterbitkan AWG serta buku “Muslim Melayu Penemu Australia” yang diterbitkan MINA Publishing House. (L/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak