Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Gaza, 25 Muharram 1435/29 November 2013 (MINA) – Pemerintah Palestina di Gaza mendesak otoritas Mesir untuk melepaskan 400 pengungsi Suriah-Palestina yang ditahan di Alexandria ketika mencoba imigrasi ke Eropa.
Hal ini menuntut UNRWA untuk memegang tanggung jawab terhadap para pengungsi, Selasa (26/11).
Dalam konteks lain, pemerintah mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Israel untuk menduduki kembali Jalur Gaza. Ia menambahkan bahwa pernyataan Liberman itu dianggap sebagai ancaman untuk memulai perang dan dia harus dihukum sesuai dengan hukum internasional.
Pemerintah mengutuk pengumuman pendudukan Israel membangun 829 unit rumah baru di Yerusalem dan Tepi Barat dan menuduh Israel meremehkan masyarakat internasional. Menurut laporan Al-Qassam dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Pemerintah Palestina meminta Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk menghentikan pembicaraan damai dengan Israel, karena menyediakan penutup untuk “Yahudisasi” dari tempat-tempat suci Islam dan proses pemukiman.
Pernyataan ini juga menyatakan keprihatinan atas penutupan Rafah, menyerukan Otoritas Mesir untuk membuka kembali perbatasan Rafah.
Rafah telah menjadi penghubung utama antara sekitar 1,8 penduduk Gaza dengan dunia luar sejak pemberlakukan blokade ekonomi oleh penjajah Israel yang dimulai pada tahun 2007.
Rafah telah sering ditutup atau beroperasi terbatas dalam beberapa bulan terakhir karena kerusuhan yang sedang berlangsung di Semenanjung Sinai Mesir dan ketegangan politik akibat mantan presiden Mesir Muhammad Mursi digulingkan oleh militer Mesir pada akhir Juli 2013 lalu.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Selain itu pernyataan ini mengutuk rencana yang menghancurkan 35 desa Badui di Negev. (T/P013/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza