Jayapura, MINA – Gubernur Papua Lukas Enembe mengunjungi Markas Komando (Mako) Satgas Pamtas 713/ST di Skouw, Senin (30/9), untuk melihat secara langsung situasi dan kondisi kemanan dan ketertiban di wilayah perbatasan RI-PNG.
Kunjungan Lukas Enembe disampaikan Dansatgas Yonif 713/ST, Mayor Inf Dony Gredinand. Gubernur beserta rombongan meninjau beberapa lokasi yang berada di Skouw, Distrik Muara Tami di antaranya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-PNG, dan menara mercusuar.
“Untuk sampai di PLBN Skouw, waktu yang harus ditempuh dari Jayapura sekitar 1,5-2 Jam. Jalannya mulus, lebar, dan dilengkapi rambu lalu lintas. Selain menjadi pintu keluar masuk wisatawan, saat ini PLBN Skouw menjadi sentra ekonomi baru,’’ kata Dony.
Menara mercusuar berada di titik nol, dengan tinggi bangunan sekitar 40 meter, dan memiliki delapan lantai. Dari puncak mercusuar dapat terlihat Samudera Pasifik dari utara. Zona netral antara kedua negara, Indonesia-Papua New Guinea berada tepat di bawahnya.
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa
Setelah meninjau perbatasan, Gubernur Papua itu melanjutkannya kunjungannya ke Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 713/ST dan disambut oleh seluruh perwira Satgas.
“Dengan suasana santai dan akrab duduk di balai saung Pos Kotis, Gubernur menanyakan terkait situasi keamanan dan ketertiban lingkungan, serta kondisi prajurit yang sedang melaksanakan tugas Pamtas RI-PNG,’’ ujar Dony.
Selain menanyakan kekuatan personel, Lukas Enembe juga menanyakan batas wilayah penugasan, dan jumlah patok perbatasan yang menjadi tanggung jawab Satgas. Perbincangan mengenai keamanan di perbatasan sekitar 20 menit.
Menurut Dony, kunjungan tersebut bentuk kepeduliaan dari pemerintah daerah dalam memastikan situasi keamanan dan ketertiban di wilayahnya, dengan turun langsung ke lapangan. Ia juga mendapatkan banyak saran dan masukan dari beberapa aparat dan masyarakat yang ditemuinya. (T/R06/RI-1)
Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)