Jakarta, 11 Dzulqa’dah 1436/26 Agustus 2015 (MINA) – Salah satu alumni penerima Beasiswa Unggulan, Gugun Gumilar berbicara di forum International Young Leaders Assembly di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Dalam pidatonya, alumni penerima beasiswa yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini berbicara tentang peran pemuda di abad 21.
Pemilik gelar Master dari Program Studi Islamic Studies and Christian Muslim Relations tersebut mengatakan, kunci untuk memenangkan persaingan global adalah dengan meningkatkan daya saing bangsa. Kementerian Dinas Pendidikan dan Budaya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Daya saing bangsa diukur dari banyak variabel yakni institusi atau birokrasi, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar barang, finansial, efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi, besaran pasar dan inovasi.
Baca Juga: BNPB Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Dalam menghadapi kompetisi global, maka daya saing bangsa yang merupakan akumulasi dari daya saing daerah harus dipacu dengan memperkuat kualitas sumber daya manusia, variabel-variabel ekonomi, serta penegakan hukum, dan reformasi birokrasi,” tuturnya.
Gugun pemuda asal Purwakarta Jawa Barat itu merupakan lulusan program S2 di Hartford University, Connecticut, Amerika. Ia menerima Beasiswa Unggulan yang dikelola di Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemendikbud sejak 2012 hingga 2014.
The International Young Leaders Assembly adalah ajang tahunan bagi pemuda dari seluruh dunia untuk berbagi pengalaman seputar kepemimpinan dan kewirausahaan. Tahun ini dihadiri 1000 pemuda dari 90 negara. (T/P006/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB: Kurun Waktu 24 Jam, 18 Bencana di Tanah Air Selasa-Rabu