Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gugurnya Fatima Hassouna Menambah Daftar Jurnalis yang Menjadi Korban Kekejaman Israel

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 24 detik yang lalu

24 detik yang lalu

0 Views

Fatima Hassouna, Jurnalis Muda Palestina dan Tokoh Dokumenter Cannes (foto: Gpt)

Gaza, MINA – Gugurnya Fatima Hassouna, jurnalis foto Palestina berusia 25 tahun menambah daftar jurnalis di Gaza yang menjadi target serangan Zionis Israel.

Fatima Hassouna gugur dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah keluarganya di lingkungan Al-Tuffah, Gaza City baru-baru ini.

Serangan tersebut juga merenggut nyawa sepuluh anggota keluarganya, termasuk saudara perempuannya yang sedang hamil.

Tragedi ini terjadi hanya sehari setelah pengumuman bahwa film dokumenter yang menampilkan dirinya, Put Your Soul on Your Hand and Walk, terpilih untuk ditayangkan di Festival Film Cannes 2025.

Baca Juga: Keluarga Sandera Israel Gelar Aksi Demo di Perbatasan Gaza

Fatima dikenal luas karena dokumentasinya yang menggambarkan kehidupan warga sipil di Gaza selama konflik berkepanjangan.

Karyanya menyoroti kehancuran akibat perang, evakuasi paksa, dan ketahanan masyarakat, termasuk anak-anak yang bermain di antara reruntuhan. Sebagai salah satu dari sedikit jurnalis lokal yang dapat melaporkan dari Gaza setelah larangan masuk bagi jurnalis asing, kontribusinya menjadi sangat penting dalam menyampaikan realitas di lapangan.

Film dokumenter Put Your Soul on Your Hand and Walk disutradarai oleh Sepideh Farsi, sineas asal Iran. Film ini merupakan hasil dari komunikasi video selama hampir setahun antara Farsi dan Hassouna, yang merekam kehidupan sehari-hari di Gaza melalui perspektif pribadi Fatima.

Farsi menyatakan bahwa film ini kini menjadi penghormatan bagi Fatima, yang sempat berencana menghadiri pemutaran perdana di Cannes.

Baca Juga: WFP: Seluruh Warga Gaza Bergantung pada Bantuan Kemanusiaan

Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan seorang anggota Hamas. Namun, Farsi mengungkapkan kekhawatirannya bahwa keterlibatan Fatima dalam dokumenter tersebut mungkin menjadikannya sasaran.

Pernyataan terakhir Fatima di media sosial, “Jika aku mati, aku ingin kematian yang menggema,” mencerminkan keinginannya agar kematiannya membawa perhatian pada penderitaan rakyat Palestina.

Kematian Fatima menambah daftar panjang jurnalis yang gugur di Gaza, menjadikan wilayah tersebut sebagai zona paling mematikan bagi jurnalis sejak 2023.

Lebih dari 209 jurnalis telah tewas sejak awal konflik. Komunitas internasional, termasuk Asosiasi untuk Penyebaran Sinema Independen (ACID), menyampaikan belasungkawa dan menekankan pentingnya menyebarkan kisah Fatima untuk meningkatkan kesadaran global.

Baca Juga: Palestina Peringatkan Rencana Pemukim Yahudi Akan Ledakkan Masjid Al-Aqsa

Film Put Your Soul on Your Hand and Walk dijadwalkan tayang di bagian ACID Festival Film Cannes pada Mei 2025, disertai pameran fotografi karya Fatima sebagai penghormatan atas dedikasinya dalam menyuarakan kebenaran melalui lensa kameranya. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Qatar Kecam Keras Rencana Organisasi Israel Mengebom Masjid Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda