Paris, MINA – Guinea sukses mengamankan satu tiket untuk tampil di Olimpiade 2024 di Paris usai menundukkan semifinalis Piala Asia 2024, Indonesia U-23 pada babak play-off Olimpiade di Stade Pierre Pibarot, Paris, Kamis (9/5) malam WIB.
Keberhasilan ini membuat Guinea bisa tampil untuk kedua kalinya di Olimpiade. Sebelumnya, negeri yang terletak di Benua Afrika ini pertama kali ikut Olimpiade pada 1968 silam.
Meski berhasil menundukan Timnas Indonesia, masyarakat di tanah air masih banyak yang asing dengan negeri dengan mayoritas berpenduduk Muslim ini.
Guinea secara resmi disebut Republik Guinea, adalah sebuah negara di Afrika Barat. Sebelumnya disebut sebagai Guinea Prancis, negeri ini kadang-kadang disebut Guinea-Conakry untuk membedakan dengan negara tetangganya, Guinea-Bissau. Ibu kota, pusat pemerintahan, dan kota terbesarnya adalah Conakry.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Guinea memiliki luas 246.000 kilometer persegi (94.981 mil persegi). Bentuknya seperti bulan sabit, dan batas barat serta selatannya adalah Samudra Atlantik. Guinea bertetangga dengan Sierra Leone, Liberia, dan Pantai Gading. Sungai Niger bermula di Guinea dan terus hingga ke arah timur. Guinea memiliki 24 suku etnis. Yang paling dominan adalah suku Fula, Mandinka, dan Susu.
Negara ini sempat dikenal sebagai Guinea Prancis dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1958. Ia memiliki sejarah kudeta militer. Setelah puluhan tahun pemerintahan otoriter, pada tahun 2010 diadakan pemilu demokratis pertamanya.
Walaupun terus mengadakan pemilihan multi-partai, negara ini terus menghadapi konflik etnis, korupsi, dan pelanggaran oleh militer dan polisi.
Pada 2011, pemerintah Amerika Serikat mengklaim bahwa penyiksaan oleh aparat keamanan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak-anak (termasuk pemotongan alat kelamin perempuan) adalah masalah hak asasi manusia yang sedang berlangsung.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Pada 2021, sebuah faksi militer menggulingkan presiden Alpha Condé dan menangguhkan konstitusi.
Islam menjadi agama mayoritas
Menurut catatan Buku Fakta Dunia, mayoritas agama di Guinea adalah Muslim sekitar 89 persen, Kristen 7 persen, sisanya menganut kepercayaan agama asli pada tahun 2022.
Terdapat juga sejumlah kecil Atheis dan penganut agama lain di negara ini.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Sebagian besar penduduk, baik Muslim maupun Kristen, juga memasukkan kepercayaan asli Afrika ke dalam pandangan mereka.
Guinea dibagi menjadi empat wilayah geografis: Guinea Maritim di pantai Atlantik, dataran tinggi Fouta Djallon atau Guinea Tengah, wilayah savana Guinea Hulu di timur laut, dan wilayah hutan tropis Guinée forestière.
Bahasa Prancis sebagai bahasa resmi Guinea adalah bahasa komunikasi di sekolah, administrasi pemerintahan, dan media.
Lebih dari 24 bahasa pribumi dituturkan dan yang terbesar adalah Susu, Pular, dan Maninka, yang masing-masing mendominasi di Maritime Guinea, Fouta Djallon, dan Guinea Atas, sementara Guinée forestière memiliki keragaman etnolinguistik yang tinggi.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Perekonomian Guinea sebagian besar bergantung pada pertanian dan produksi mineral.
Guinea adalah penghasil bauksit terbesar kedua di dunia, serta memiliki cadangan intan dan emas yang besar.
Guinea menjadi pusat wabah Ebola pada 2014 lalu.
Sepak bola menjadi olahraga populer
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Yang menarik adalah sepak bola menjadi olahraga paling populer di negara Guinea, di samping bola basket.
Operasi sepak bola dijalankan oleh Federasi Sepak Bola Guinea. Asosiasi tersebut mengelola tim sepak bola nasional dan liga nasional.
Didirikan pada tahun 1960 dan berafiliasi dengan FIFA sejak 1962 dan dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika sejak 1963.
Tim nasional sepak bola Guinea, dijuluki Syli nationale (Gajah Nasional), telah bermain di kancah internasional sejak 1962. Lawan pertama mereka adalah Jerman Timur.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Mereka belum mencapai final Piala Dunia, dan menjadi runner-up setelah Maroko di Piala Afrika tahun 1976.
Guinée Championnat National adalah divisi teratas sepak bola Guinea. Sejak didirikan pada 1965, 3 tim mendominasi dalam memenangkan Guinée Coupe Nationale. Horoya AC memiliki setidaknya 16 gelar dan merupakan juara 2017-2018.
Hafia FC (dikenal sebagai Conakry II pada 1960-an) memiliki setidaknya 15 gelar, mendominasi pada 1960-an dan 70-an. AS Kaloum Star (dikenal sebagai Conakry I pada 1960-an) memiliki setidaknya 13 gelar. Ke-3 tim berbasis di ibukota, Conakry.
Hafia FC memenangkan Piala Champions Klub Afrika tiga kali, pada tahun 1972, 1975 dan 1977, sementara Horoya AC memenangkan Piala Winners Afrika 1978.[]
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin