Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Hayli Gubbi Ethiopia Meletus Usai 12 Ribu Tahun ‘Tertidur’

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 53 detik yang lalu

53 detik yang lalu

0 Views

Gunun berap purba Hayli Gubbi di wilayah Afar, Ethiopia, meletus untuk pertama kalinya dalam 12 ribu tahun. (Foto: Afar Government communication Bureau)

Addis Ababa, MINA – Gunung berapi Hayli Gubbi di wilayah Afar, Ethiopia meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12 ribu tahun, menyemburkan kolom abu hingga sekitar 14 kilometer dan mengirimkan debu vulkanik ke wilayah sekitarnya.

Gunung Hayli Gubbi yang sebelumnya tidur panjang sejak zaman Holosen, tiba-tiba menunjukkan aktivitas vulkanik pada Ahad pagi (23/11) lalu. Letusan berlangsung selama beberapa jam dan menghasilkan lava asap tebal yang menjulang tinggi di atas kawah. Al-Jazeera melaporkan.

Kolom abu vulkanik dari letusan tersebut diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 14 kilometer, menurut Pusat Peringatan Abu Vulkanik Toulouse (VAAC).

Awan abu kemudian terbawa angin hingga melintasi Laut Merah dan menuju negara-negara tetangga seperti Yaman dan Oman.

Baca Juga: RSF Sudan Setujui Gencatan Senjata Kemanusiaan Tiga Bulan  

Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dari penduduk lokal maupun ternak, pejabat setempat menyatakan kekhawatiran atas dampak ekonomi bagi para peternak. Abu vulkanik menutup pemukiman dan lahan penggembalaan, sehingga hewan ternak kesulitan mencari pakan.

Seorang penduduk Afar, Ahmed Abdela, menggambarkan detik-detik letusan sebagai pengalaman traumatis: “Rasanya seperti bom tiba-tiba dilemparkan,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa dia merasakan gelombang kejut akibat ledakan suara dan debu tebal.

Gunung Hayli Gubbi sendiri berada di sebuah patahan aktif di Lembah Rift, area yang dikenal dengan kerentanan gempa.

Program Vulkanisme Global dari Smithsonian Institution menyebut bahwa tidak ada catatan historis letusan gunung ini selama era Holosen, yaitu sekitar 12.000 tahun terakhir.

Baca Juga: Cina akan Buka Kembali Kedutaannya di Damaskus Awal 2026

Sampai saat ini, otoritas lokal masih memantau perkembangan situasi. Para ahli vulkanologi juga memperingatkan kemungkinan gangguan penerbangan dan mobilitas penduduk jika abu vulkanik terus menyebar.

Letusan Hayli Gubbi menjadi pengingat akan kekuatan alam yang bisa bangkit kembali setelah berabad-abad “tertidur.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Afghanistan Incar Kemitraan dengan India Saat Pakistan Tutup Koridor Perdagangan

Rekomendasi untuk Anda