NTT, MINA – Gunung Lewotobi kembali erupsi, ribuan warga menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan malaria.
Berdasarkan laporan pos pemantauan, Gunung Lewotobi Laki Laki telah erupsi sebanyak 14 kali sejak Sabtu (27/9) pagi hingga Ahad (28/9) siang. Erupsi disertai muntahan abu vulkanik yang membahayakan warga sekitar.
“Dalam 24 jam terakhir tinggi kolom abu mencapai 500 hingga 1.200 meter dari puncak gunung,” ucap petugas pos pemantauan, Ahad (28/9).
Ia mengatakan, ribuan warga yang terdampak telah mengungsi ke rumah hunian sementara (huntara) yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Sesar Aktif Sejumlah Daerah
Namun, kondisi para pengungsi dilaporkan cukup memprihatinkan. Lebih dari 7 ribu orang menderita ISPA dan malaria akibat paparan abu vulkanik serta kondisi lingkungan pengungsian yang padat.
Sejumlah warga mengaku khawatir dengan kesehatan mereka.
“Anak-anak mulai batuk dan demam. Kami berharap pemerintah segera memberi bantuan obat dan layanan kesehatan,” kata salah satu pengungsi.
BPBD terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengutamakan keselamatan, dan mematuhi instruksi petugas di lapangan dalam menghadapi situasi darurat ini. []
Baca Juga: PWI Prihatin Pencabutan Kartu Liputan Wartawan Istana, Tegaskan Kemerdekaan Pers
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Muktamar PPP: Ketika Persatuan Hanya Menjadi Slogan, Perpecahan dalam Realita