Sumbar, MINA – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Selasa (15/7) pukul 10.32 WIB. Masyarakat diimbau waspada.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 15,6 milimeter dan durasi 34 detik. Namun, secara visual letusan tidak teramati.
Petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi mengatakan, saat ini status Gunung Marapi masih berada pada level II (waspada).
“Untuk itu masyarakat dan pendaki diimbau tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari puncak kawah aktif Verbeek, Gunung Marapi,” ucap Ahamad.
Baca Juga: Marc Marquez “Aura Farming” di MotoGP, Gubernur Riau: Kita Bangga
Selain itu, masyarakat yang bermukim di aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta mewaspadai potensi bahaya banjir lahar dingin yang dapat terjadi saat hujan turun.
Ahmad Rifandi menjelaskan bahwa dalam sepekan terakhir Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak lima kali disertai sejumlah gempa letusan dan gempa hembusan. Pengamatan kegempaan pada 14 Juli 2025 menunjukkan terjadi 1 kali gempa vulkanik dalam, 5 kali gempa tektonik lokal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Gunung Marapi terus memantau aktivitas vulkaniknya dan memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tetap waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu terjadinya bencana.
Hingga saat ini, Gunung Marapi masih berada pada level II (waspada) dan masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan informasi tentang aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari potensi bahaya yang dapat terjadi. []
Baca Juga: Harga Emas Turun Rp10.000, Kini di Level Rp1.914.000/Gram
Mi’raj News Agency (MINA)