Lumajang, MINA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) resmi menutup seluruh aktivitas pendakian Gunung Semeru setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu menjadi Level IV atau Awas.
Keputusan penutupan tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Balai Besar BBTNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, pada Rabu (19/11), sebagai langkah antisipatif untuk melindungi keselamatan para pendaki maupun warga yang bermukim di sekitar kawasan rawan.
Rudijanta menjelaskan bahwa eskalasi aktivitas vulkanik Semeru berlangsung cepat, dari Level II ke Level III, hingga kini mencapai Level IV. “Kenaikan status Semeru dari Level II, kemudian Level III, dan kini menjadi Level IV (Awas) membuat kami harus menutup seluruh kegiatan pendakian. Ini demi keselamatan para pendaki dan masyarakat di sekitar kawasan,” ujarnya.
Dengan status Awas, aktivitas vulkanik Semeru berpotensi meningkat sewaktu-waktu, termasuk munculnya awan panas guguran, lontaran material vulkanik, hingga perluasan zona bahaya. BBTNBTS mengimbau masyarakat, terutama para pendaki, relawan, dan pelaku wisata, agar mematuhi kebijakan penutupan serta mengikuti perkembangan informasi resmi dari pemerintah.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Meluncur 14 km, Langit Lumajang Menggelap
Hingga informasi terbaru diterbitkan, seluruh jalur pendakian menuju puncak Mahameru ditutup total dan tidak diperkenankan ada aktivitas wisata apa pun di zona terdampak. Pemerintah daerah dan aparat terkait juga telah berkoordinasi untuk meningkatkan kewaspadaan di kawasan sekitar Gunung Semeru. [}
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Munas Ikapi ke-20: Transformasi Literasi Nasional Dimulai dari Penerbitan Buku Berkualitas
















Mina Indonesia
Mina Arabic