Lumajang, MINA – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi yang disertai luncuran awan panas sejauh sekitar 14 kilometer pada Rabu (19/11), membuat langit di kawasan sekitar mendadak gelap gulita.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, mengatakan bahwa secara visual cuaca di sekitar puncak Semeru tampak berawan pekat dan gelap akibat aktivitas vulkanik yang meningkat. Kondisi ini menyulitkan pemantauan langsung, namun laporan dari lapangan menunjukkan luncuran awan panas terjadi dengan jarak yang signifikan.
“Terpantau cuaca gelap, berawan, dan material awan panas terbawa angin,” ujarnya.
Dua kecamatan yang berada di zona terdampak, yakni Candipuro dan Pronojiwo, merasakan hujan abu cukup intens. Material vulkanik halus itu jatuh hingga ke permukiman warga, membuat aktivitas masyarakat terganggu dan visibilitas menurun.
Baca Juga: Gunung Semeru Berstatus Awas, Semua Jalur Pendakian Resmi Ditutup
Hingga kini, petugas BPBD dan relawan di lapangan terus melakukan pemantauan serta memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di Semeru. Potensi lahar dingin serta awan panas susulan masih dapat terjadi mengingat aktivitas gunung belum stabil.
Belum ada laporan korban jiwa, namun warga diminta menggunakan masker dan membatasi aktivitas di luar rumah untuk menghindari paparan abu vulkanik. Pemerintah daerah bersama aparat terkait terus menyiapkan langkah kesiapsiagaan apabila situasi berkembang . []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Munas Ikapi ke-20: Transformasi Literasi Nasional Dimulai dari Penerbitan Buku Berkualitas
















Mina Indonesia
Mina Arabic