Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guru Karanganyar Jateng Ciptakan Aplikasi ‘Save Eat’ untuk Cegah Siswa Keracunan Makanan

Zaenal Muttaqin Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

M Taufik, guru di Karanganyar Jateng ciptakan aplikasi untuk cegah keracunan MBG (Foto: Istimewa/MINA)
M Taufik, guru di Karanganyar Jateng ciptakan aplikasi untuk cegah keracunan MBG. (Foto: Istimewa/MINA)

Karanganyar, MINA – Prihatin atas maraknya kasus keracunan siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), seorang guru di SMA Negeri 2 Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Taufik Mulyadi, berinovasi menciptakan aplikasi deteksi dini makanan bernama Save Eat Smandakara.

Aplikasi berbasis Android ini berfungsi untuk mendeteksi kelayakan makanan secara visual. Cukup dengan mengunggah foto makanan, sistem akan menganalisis dan memberikan rekomendasi apakah makanan tersebut aman dikonsumsi atau berpotensi menyebabkan keracunan.

“Saya prihatin, banyak terjadi kasus keracunan pada siswa, termasuk di Karanganyar. Dari situ saya mencoba membuat aplikasi sederhana ini untuk membantu mendeteksi makanan layak atau tidak dikonsumsi,” ujar Taufik, Kamis (16/10).

Taufik menjelaskan, sistem pada aplikasi mengidentifikasi tekstur dan kondisi makanan berdasarkan gambar. Jika terdeteksi tanda-tanda seperti lendir atau perubahan warna, aplikasi akan memberikan peringatan dan rekomendasi agar makanan tidak dibagikan.

Baca Juga: Evaluasi Total, PSSI Akhiri Masa Kepelatihan Patrick Kluivert

“Kalau rekomendasi aplikasi menyebut tidak layak makan, maka tim bisa segera berkoordinasi apakah program makan itu dilanjutkan atau dihentikan sementara,” tandasnya.

Inovasi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang tengah memperketat pengawasan terhadap program MBG. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mewajibkan seluruh penyedia makanan sekolah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan membentuk posko penanganan KLB MBG di setiap daerah.

Masyarakat juga dapat melaporkan dugaan kasus MBG melalui hotline resmi provinsi di 0811-2622-000 atau Call Center JNN 150945. Selain itu, beberapa kabupaten/kota telah membuka jalur cepat pengaduan MBG, seperti Banjarnegara, Blora, Magelang, dan Pekalongan.

Dengan hadirnya inovasi seperti Save Eat Smandakara, diharapkan kasus keracunan makanan di kalangan pelajar bisa ditekan, sekaligus mendukung suksesnya program Makan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas nasional. []

Baca Juga: Kasus Kuota Haji Tambahan, TPPI Desak KPK Ungkap Akar Kebijakan Bukan Sasar Pelaksana

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda