
(dok.PIP)
Khanyunis, 7 Rajab 1438/4 April 2017 (MINA) – Para pendidik Palestina yang berkumpul di Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza menolak perubahan yang dilakukan oleh Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terhadap kurikulum Palestina, karena hal itu bukan kewenangan mereka.
Hal tersebut disampaikan para pendidik Palestina dalam sebuah pertemuan pendidikan yang digelar pada Senin (3/4) oleh Perhimpunan Nasional untuk Pemikiran dan Wawasan Palestina, dengan tema “Kurikulum Palestina dan Perubahan oleh UNRWA”, demikian Pusat Informasi Palestina (PIP) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Wakil Kementerian Pendidikan dan Pengajaran, Ziyad Tsabit menegaskan bahwa perubahan yang dilakukan UNRWA terhadap kurikulum Sekolah Dasar baik di Gaza atau di Tepi Barat tersebut tidak bisa diterima.
“Sebelumnya sudah ada kunjungan delegasi kementerian pendidikan Ramallah, khususnya delegasi yang bertanggung jawab menyiapkan kurikulum. Mereka mengatakan menolak campur tangan UNRWA dalam kurikulum Palestina karena hal itu bertentangan dengan jalan yang ditempuh kementerian,” katanya.
Baca Juga: PBB: 40.000 Warga Palestina di Tepi Barat Terpaksa Mengungsi
“Yang harus dilakukan menejemen UNRWA adalah komitmen dengan kurikulum negara tuan rumah yang ditempatinya,” tegasnya.
“Peran mereka hanya memberikan bantuan, tidak yang lainya. Mereka tidak punya hak untuk melakukan intervensi dan campur tangan dalam urusan lain,” ujarnya.
“Kurikulum mencerminkan karakter masyarakat dan keyakinannya,” tegasnya.(T/R10/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Ditunda, 640 Tahanan Palestina Akhirnya Dibebaskan
Baca Juga: Kepala Misi Uni Eropa Serukan Pelestarian Status Quo Yerusalem