Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guterres Desak Saudi Hentikan Blokade Yaman

Bahron Ansori - Jumat, 17 November 2017 - 20:24 WIB

Jumat, 17 November 2017 - 20:24 WIB

116 Views

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres [File foto]

New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres  mendesak Pemerintah Arab Saudi untuk mencabut blokade yang diberlakukannya di Yaman dan membuka kembali pelabuhan laut, udara dan darat negara itu segera.

Juru Bicara, Stephane Dujarric, mengatakan dalam konperensi pers, Kamis (16/11), “Sekretaris Jenderal sangat kecewa karena kami belum melihat pencabutan blokade. Sekretaris Jenderal dan tim kemanusiaannya merasa sedih pada pemandangan yang kita lihat di Yaman.” Demikiani dilaporkan MEMO dan dikutip MINA.

“Ini adalah krisis buatan manusia,” lanjut juru bicara PBB, menambahkan bahwa Guterres menyebutnya sebagai “perang bodoh”.

Dalam sebuah konferensi pers di markas PBB di New York, Dujarric mengungkapkan bahwa Guterres telah menulis sebuah surat kepada utusan PBB Arab Saudi Abdallah Al-Mouallimi, mengenai blokade yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan-Arab di Yaman sejak 6 November. Dia mendesak Riyadh untuk menghentikan blokade yang sudah membalikkan dampak upaya kemanusiaan.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Koalisi tersebut memberlakukan blokade di pelabuhan-pelabuhan Yaman setelah pihak Houthi melepaskan sebuah rudal balistik di Bandara Internasional Khalid Raja di Riyadh dua hari sebelumnya.

Yaman yang miskin tetap dalam keadaan perang saudara sejak tahun 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sana’a.

Pada tahun 2015, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye besar yang bertujuan untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan menopang pemerintahan Yaman yang diperangi.

Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang tersebut, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara tersebut telah mengungsi. (T/RS3/P1)

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Indonesia
Dunia Islam