New York, MINA – Dalam pidato dan sambutan menjelang dimulainya pertemuan para pemimpin dunia pada Majelis Umum PBB, Selasa (20/9) di markas PBB di New York, Sekretaris Jenderal Antonio Guterres memperingatkan, dunia berada dalam “bahaya besar.”
Di hadapan para pemimpin yang bertemu secara langsung untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, Guterres mengatakan, harus mengatasi konflik dan bencana iklim, mengentaskan kemiskinan dan ketidaksetaraan, serta mengatasi perpecahan di antara negara-negara besar yang semakin memburuk, sejak Rusia menginvasi Ukraina.
Dikutip dari Arab News, Guterres mengatakan, tugas “besar” tidak hanya menyelamatkan planet, “yang secara harfiah terbakar,” tetapi juga menangani pandemi COVID-19 yang terus berlanjut.
Dia juga menunjuk pada “kurangnya akses ke keuangan bagi negara-negara berkembang untuk pulih.”
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, itu berisi “kartu laporan yang sadar, substantif, dan berfokus pada solusi” untuk dunia, “di mana perpecahan geopolitik menempatkan kita semua dalam risiko.”
“Dunia kita dalam bahaya – dan lumpuh,” kata Guterres.
Namun, dia bilang ada harapan.
Dia menekankan bahwa kerja sama dan dialog adalah satu-satunya jalan ke depan, dia memperingatkan bahwa “tidak ada kekuatan atau kelompok saja yang dapat mengambil keputusan.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris