New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menuntut penyelidikan yang transparan dan tidak memihak terhadap sejumlah kuburan massal yang ditemukan di sekitar kompleks medis di Jalur Gaza.
Guterres mengatakan “sangat khawatir” dengan laporan adanya kuburan massal di beberapa lokasi di Jalur Gaza yang diblokade.
“Ada narasi yang saling bertentangan seputar beberapa kuburan massal ini, termasuk tuduhan serius bahwa beberapa dari mereka yang dikuburkan dibunuh secara tidak sah,” kata Guterres pada Selasa (30/4), Press TV melaporkan.
“Sangat penting bagi penyelidik internasional yang independen, dengan keahlian forensik, untuk segera diberikan akses ke lokasi kuburan massal ini, untuk mengetahui secara pasti keadaan di mana ratusan warga Palestina kehilangan nyawa mereka dan dikuburkan, atau dikuburkan kembali,” katanya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Keluarga korban tewas dan hilang berhak mengetahui apa yang terjadi. Dan dunia mempunyai hak untuk bertanggung jawab atas setiap pelanggaran hukum internasional yang mungkin terjadi,” tambahnya.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan sedang menyelidiki serangan militer biadab Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan mungkin mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan para pemimpin Israel lainnya.
Ratusan mayat baru-baru ini ditemukan di kuburan massal di kompleks Medis Nasser, Rumah Sakit Shifa dan beberapa lokasi lainnya setelah penggerebekan Israel di situs tersebut. Laporan mengatakan, jenazah-jenazah tersebut dikuburkan di bawah tumpukan sampah, termasuk perempuan dan orang lanjut usia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant