Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

INTELIJEN MONITOR AKTIVIS GERAKAN BOIKOT ISRAEL

Rana Setiawan - Ahad, 23 Agustus 2015 - 00:27 WIB

Ahad, 23 Agustus 2015 - 00:27 WIB

520 Views

image (pnn)
image (pnn)

image (pnn)

Tel Aviv, 7 Dzulqa’dah 1436/22 Agustus 2015 (MINA) – Intelijen militer Israel memonitor semua aktivitas kelompok gerakan global boikot, penghentian saham, dan sanksi (BDS) di seluruh dunia.

Menurut laporan Surat kabar Israel Haaretz, intelijen militer Israel memonitor kelompok internasional, sedangkan kelompok-kelompok lokal yang mendukung BDS dipantau Shin Bet (intelijen internal Israel).

Gerakan Boikot, Penghentian Saham dan Sanksi (BDS) terhadap Israel dilakukan atas kejahatan perang entitas penjajah itu terhadap Rakyat Palestina.

Kampanye global tersebut berkembang setelah terjadinya agresi militer Israel musim panas lalu di Gaza, yang menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, kebanyakan dari mereka anak-anak dan warga sipil,serta melukai sedikitnya 11.000 orang.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

BDS berhasil mengakibatkan kerusakan ekonomi, akademik dan meluas ke berbagai aspek bagi pemerintah Israel. Sejak itu, gerakan dari serangkaian serikat, kelompok dan perusahaan internasional menyatakan afiliasi mereka untuk melakukan boikot internasional.

Pada 6 Juni lalu, media Israel Channel 10 menjelaskan Israel sudah mulai merasakan efek dari potensi kerusakan ekonominya, dan seorang pejabat Israel memperingatkan, pemerintah telah kehabisan cara untuk memerangi ancaman BDS.

Setelah itu, pada 18 Juni, Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked menyusun rencana aksi sdengan menginstruksikan sejumlah kementerian untuk bekerja ekstra dengan jam kerja dua kali lipat untuk mendorong ekonomi negaranya.

Menteri meminta pengajuan tuntutan hukum perdata dan pidana terhadap para aktivis BDS yang merusak perdagangan Israel, menggambarkan gerakan itu sebagai aksi “diskriminatif dan rasis.”

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Tahun lalu, Shaked juga menyerukan Israel membunuh anak-anak dan ibu Gaza, mengatakan bahwa “Mereka harus mati dan rumah-rumah mereka harus dihancurkan sehingga mereka tidak dapat melakukan aksi teroris lagi.”(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Rekomendasi untuk Anda