Yerusalem, MINA – Israel mengambil pendekatan yang semakin “seimbang” terhadap pemerintahan Perdana Menteri Libya yang diakui secara internasional, Fayez al-Sarraj, lapor surat kabar Israel Haaretz, MEMO melaporkan.
Haaretz yang mengutip sumber-sumber asing mengatakan, badan intelijen Mossad Israel yang mendukung panglima perang pemberontak di timur Libya, Khalifa Haftar, telah melakukan pendekatan yang “seimbang” terkait hubungan dengan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang berbasis di Tripoli.
Namun, harian itu berhenti menjelaskan apa yang disebut pendekatan “seimbang”.
Harian itu mengatakan, Israel telah menunjuk direktur jenderal baru untuk Kementerian Intelijen, yang namanya berinisial R, karena pejabat itu masih “secara teknis dipinjam dari majikan sebelumnya, Shin Bet.”
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Menariknya, R sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala divisi “lapangan Gaza” yang dituduh menggagalkan serangan dan melakukan pengumpulan intelijen.
Libya dilanda perang saudara sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011. Pemerintah dibentuk pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan yang setia kepada Haftar.
PBB mengakui pemerintah yang dipimpin oleh al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20