Jakarta, 28 Rajab 1437/6 Mei 2016 (MINA) – Pimpinan Majelis Syuro Majelis Rasulullah, Habib Nabiel Al-Musawa, menegaskan bahwa Peringatan Isra Mi’raj merupakan momentum untuk menyatukan langkah umat Islam menuju pembebasan Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Palestina yang saat ini masih dijajah Zionis Israel.
“Momen Peringatan Isra Mi’raj ini merupakan momen yang tepat untuk napak tilas peristiwa besar nan bersejarah di Masjidil Aqsha Palestina. Al-Aqsha tak dapat dipisahkan dengan umat Islam, karena disitulah kiblat suci pertama umat Islam,” kata Habib Nabiel kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di sela acara Zikir Akbar dan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (5/4) malam.
Masjid Al-Aqsha adalah masjid tertua kedua di muka bumi bagi kaum Muslimin setelah Masjidil Haram yang kemudian menjadi kiblat pertama sebelum Masjidil Haram.
Israel merebut Al-Quds Timur, di mana Masjid Al-Aqsha berada, dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui masyarakat internasional.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Meningkatnya kunjungan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi ke situs tersuci ketiga bagi umat Islam itu menimbulkan kekhawatiran bagi Muslim tentang kemungkinan dirubahnya aturan yang sudah ada oleh Otoritas Israel.
Otoritas Pendudukan Israel telah melancarkan tindakan membagi Masjid Al-Aqsha secara tempat dan waktu bagi umat Islam dan Yahudi, dengan menutup semua gerbang menuju Al-Aqsha setiap harinya pada pukul 7:30-11:30 waktu setempat.
Pada waktu tersebut, anak-anak, Muslimah, dan pelajar Palestina tidak diizinkan masuk lingkungan Masjid Al-Aqsha, sementara para ekstrimis yahudi diizinkan menyerbu Masjid di bawah perlindungan tentara Israel.
Habib Nabiel menyerukan dalam momentum Peringatan Isra Mi’raj ini umat Islam di Indonesia dapat memainkan peran dalam upaya membebaskan situs tersuci ketiga bagi umat Islam ini.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Maka langkah pertama umat Islam di Indonesia saat ini adalah dengan berdoa bagi kaum Muslimin yang ada di sana. Jika mampu lebih dari itu maka lakukanlah semaksimal mungkin. Ini bentuk keterikatan kita terhadap Palestina,” tegas Habib Nabiel.
“Saat Zikir akbar juga tak lupa kita mendoakan umat Islam lainnya yang terdzolimi seperti di Suriah dan lainnya,” tambahnya.
Dia juga menyerukan umat Islam untuk memboikot penjajah Zionis Israel dalam segala bidang. “Hendaknya kita tak membuat dukungan yang menguntungkan bagi Israel, dengan cara tak membeli produknya dan menolak membuka kantor diplomatik di Indonesia,” ujarnya.
Zikir Akbar dan Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diikuti oleh ribuan jama’ah yang tergabung dalam Majelis Rasulullah juga dihadiri tokoh lain diantaranya Habib Salim bin Umar bin Hafidh (Ulama Hadramaut), M. Muzammil Basyuni (Mantan Dubes Indonesia untuk Suriah), Ustaz Yusuf Mansyur, Syaikh Ali Jaber, dan Para Duta Besar Timur Tengah. (L/M019/M022/R05)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)