Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro telah bersepakat dengan Yayasan SDM IPTEK, untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan Habibie Prize yang akan dimulai Tahun 2020.
Kesepakatan tersebut dilakukan secara virtual dengan penandatangan kerjasama, di mana juga disepakati nama Habibie Award diubah menjadi Habibie Prize. Demikian keterangan yang dikuti MINA Sabtu, (7/11).
Nama Habibie Prize diberikan karena Pemerintah dalam hal ini Kemenristek/BRIN, berniat untuk mengakselarasi perhargaan ini ke tingkat Internasional di masa yang akan datang.
“Dengan demikian Habibie Prize tidak lagi hanya menjadi kegiatan Yayasan SDM IPTEK, tetapi akan menjadi agenda tahunan dari Kemenristek/BRIN, yang akan ditingkatkan menjadi penganugerahan SDM IPTEK ke level Internasional. Agenda Habibie Prize tahun ini diadakan pada 10 November, sebagai rangkaian acara penutupan Hakteknas dan pembukaan Indonesian Innovation Expo 2020,” jelas Bambang.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Penghargaan Habibie Prize akan diberikan kepada perseorangan atau badan yang dinilai aktif dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai kegiatan IPTEK yang baru ( innovative) serta bermanfaat secara berarti ( significant) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan dan perdamaian.
Habibie Award ( Habibie Prize) terdiri dari lima kategori, yaitu Bidang Ilmu Dasar; Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi; Bidang Ilmu Rekayasa; Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik dan Hukum; Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Baharuddin Jusuf Habibie, Presiden RI ketiga, adalah teknokrat Indonesia dengan reputasi internasional terutama dalam teknologi pesawat terbang. (R/SH/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal