Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hacker Indonesia Gabung Serangan Siber Global terhadap Israel, Data Kepala Mossad Diduga Bocor

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 48 detik yang lalu

48 detik yang lalu

0 Views

Matrix movie still
Ilustrasi.(Foto: Markus Spiske)

Jakarta, MINA – Sebuah kelompok peretas (hacker) Muslim lintas negara mengklaim telah membobol sistem siber Israel dan dalam serangan terbarunya, data pribadi Direktur Mossad (badan intelijen luar negeri Israel) David Barnea diduga berhasil dibocorkan.

Aksi tersebut didalangi oleh aliansi “Cyber Ghost Hacktivist” yang berkolaborasi dengan “ClayX (Clay Was Here!)”, kelompok peretas asal Indonesia yang mulai dikenal di komunitas hacktivisme global karena aksinya yang berani dan simbolik.

Dalam unggahan digital yang beredar luas di forum dark web dan kanal Telegram, kelompok peretas tersebut mengklaim telah mengakses dan mengekstrak sebagian data intelijen Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Dalam pesan yang ditinggalkan, ClayX menulis: “Aku juga tahu bahwa kamu adalah yang terkuat di dunia nyata, tapi di dunia internet, aku hanya menutup mata dan berhasil mengambil sedikit data!”

Baca Juga: 213 Wartawan Palestina Gugur di Gaza, MAPIM Serukan Media Malaysia Bangkit

Pernyataan tersebut mengisyaratkan serangan simbolis terhadap dominasi intelijen Israel di dunia nyata, sekaligus menantang superioritas digital Mossad yang selama ini dikenal memiliki sistem pertahanan siber paling canggih.

Meski otoritas Israel belum memberikan pernyataan resmi, sejumlah analis keamanan menyebut kebocoran data ini sebagai bagian dari peningkatan intensitas perang siber dalam konflik Israel-Palestina yang makin meluas ke dunia maya. Target serangan kini tidak lagi terbatas pada infrastruktur militer, melainkan juga mencakup institusi intelijen dan jaringan komunikasi penting.

ClayX, yang mengaku berasal dari Indonesia, diyakini merupakan bagian dari gelombang baru hacktivis muda yang menggabungkan keahlian teknologi dengan semangat perlawanan ideologis dan kemanusiaan.

Aksi gabungan tersebut menunjukkan bahwa solidaritas digital terhadap isu Palestina tidak lagi terbatas pada kampanye sosial media, tetapi telah memasuki tahap infiltrasi dunia siber tingkat tinggi.

Baca Juga: AS Keluarkan Travel Warning untuk Warganya ke Indonesia

Analis keamanan siber independen menyebut bahwa serangan semacam ini meskipun tidak selalu menghasilkan kerusakan sistemik, memiliki nilai propaganda tinggi dan dapat mempermalukan lembaga-lembaga intelijen besar di mata publik internasional.

Sementara itu, beberapa forum internasional mendiskusikan potensi eskalasi konflik siber ini menjadi perang digital terbuka yang melibatkan berbagai negara dan entitas non-negara dari dunia Muslim.

Meski belum ada verifikasi independen atas klaim spesifik mengenai data David Barnea, para pengamat mencatat bahwa pesan-pesan dari kelompok ini menunjukkan peningkatan koordinasi dan keberanian dari komunitas hacktivis yang selama ini beroperasi secara terdesentralisasi.

Perang siber kini menjadi wajah baru dari konflik geopolitik. Serangan digital yang dilakukan atas nama ideologi atau solidaritas kemanusiaan, seperti yang diklaim oleh Cyber Ghost dan ClayX, menunjukkan bahwa batas antara dunia nyata dan dunia maya dalam peperangan modern semakin kabur.[]

Baca Juga: India Klaim Berhasil Gagalkan Serangan Balasan Pakistan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda