Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadapi Pilkada Serentak Presiden Ingatkan Jaga Persatuan

Zaenal Muttaqin - Senin, 8 Januari 2018 - 22:36 WIB

Senin, 8 Januari 2018 - 22:36 WIB

96 Views

Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum, di Gedung B Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (Foto: Setkab)

jokowi-300x214.jpg" alt="" width="385" height="275" /> Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum, di Gedung B Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (Foto: Setkab)

Kupang, MINA – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 171 daerah di seluruh Indonesia pada 2018 ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar tetap menjaga persatuan dan tidak terpecah meski terjadi perbedaan pilihan politik.

“Enggak boleh, antar tetangga menjadi tidak berbicara, tidak boleh. Antar kampung menjadi terbelah, juga tidak boleh,” kata Jokowi saat memberikan kuliah umum, di Gedung B Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1).

Jokowi menegaskan, inilah demokrasi yang telah kita sepakati. Dia mempersilakan memilih pemimpin, memilih politik yang paling baik yang ada di kabupaten, kota, provinsi, atau yang lebih tinggi lagi juga pilihlah presiden yang paling baik. Namun diingatkan, setelah ‘nyoblos’ ya saudara lagi.

“Jangan sampai kita memelihara kebencian atau mencela satu dengan yang lain, saling menjelekkan satu dengan yang lain. Kita tidak menyadari bahwa kita semuanya adalah saudara setanah air. Hanya gara-gara pilihan politik menjadi terpecah, terbelah, tidak boleh,” tegas Presiden Jokowi seperti disiarkan di laman Setkab.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Jokowi juga mengingatkan, Indonesia adalah Negara besar yang memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, dan 110 lebih bahasa daerah yang berbeda-beda. Maka semua elemen bangsa hendaknya menyadari betapa sangat besarnya Indonesia itu.

“Itulah kebhinekaan yang dianugerahkan Allah pada kita yang patut dan perlu kita syukuri atas kodrat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multi kultural, berbeda-beda budayanya, berbeda adat istiadat berbeda-beda tradisi-tradisi,”ujar Presiden.

Oleh sebab itu, Kepala Negara mengingatkan, sekali lagi kita harus mampu mengelola kebhinekaan, menjadikan perbedaan-perbedaan menjadi sebuah kekuatan. Dikatakan, jika kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan, maka sangat yakin Indonesia akan menjadi kekuatan besar.

“Dengan apa kita mengelola ini? Dengan apa kita mengikatnya? Dengan politik kebangsaan,” terangnya.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Jokowi meminta semua pihak harus menyadari bahwa semua yang ada di Republik ini adalah saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Walaupun berbeda-beda kita masih saudara, bersaudara sebangsa dan setanah air.

“Walaupun berbeda-beda kita tetap bersatu untuk mencapai cita-cita kemerdekaan kita. Walaupun berbeda-beda kita mempunyai tekad yang sama, memiliki tekad yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang maju, Indonesia yang berkemajuan,” tegas Presiden Jokowi.

Saat menyampaikan kuliah umum yang dihadiri oleh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kupang itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (R/B05/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur