Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Hadits Arbain ke-27] Kebajikan dan Dosa

Redaksi Editor : Arif R - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

3 Views

Ilustrasi

AKHLAK yang baik mencakup sifat-sifat yang telah dijelaskan sebagai karakteristik orang-orang beriman dan perilaku mereka. Termasuk dalam akhlak baik adalah kesabaran dalam menghadapi gangguan saat menjalankan ajaran agama. Hadits Arbain ke-27 ini menjelaskan tentang kebajikan dan dosa.

عَنِ النَّواسِ بنِ سَمعانِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( البِرُّ حُسْنُ الخُلُقِ ، والإثْمُ : ما حَاكَ في نَفْسِكَ ، وكَرِهْتَ أنْ يَطَّلِعَ عليهِ النَّاسُ )) . رواهُ مسلمٌ

وَعَنْ وَابِصَةَ بْنِ مَعْبَدٍ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، فَقَالَ : ((جِئْتَ تَسْأَلُ عَنِ البِرِّ وَالإِثْمِ ؟ )) قُلْتُ : نعَمْ ، قَالَ : (( اِسْتَفْتِ قَلْبَكَ ، الِبرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ ، وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ القَلْبُ ، وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ ، وَتَردَّدَ فِي الصَّدْرِ ، وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ ))حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَيْنَاهُ فِي ” مُسْنَدَي ” الإِمَامَيْنِ أَحْمَدَ وَالدَّارميِّ بِإسْنَادٍ حَسَنٍ

Dari An Nawas bin Sam’an radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Kebajikan itu keluhuran akhlaq sedangkan dosa adalah apa-apa yang dirimu merasa ragu-ragu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya”. (HR. Muslim)

Baca Juga: Saksi di Hadapan Allah: Bukti Pembelaan Muslim untuk Palestina dan Masjid Al-Aqsa

Dan dari Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku telah datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, lalu beliau bersabda : ‘Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan ?’ Aku menjawab : ‘Benar’. Beliau bersabda : ‘Mintalah fatwa dari hatimu. Kebajikan itu adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati dan dosa itu adalah apa-apa yang meragukan jiwa dan meresahkan hati, walaupun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya”. (HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad-Darimi, Hadits hasan)[Imam Ahmad bin Hanbal no. 4/227, Ad-Darimi no. 2/246]

Sabda beliau “Kebajikan itu keluhuran akhlaq”, maksudnya ialah bahwa keluhuran akhlaq adalah sebaik-baik kebajikan, sebagaimana sabda beliau “Haji adalah Arafah”.

Adapun kebajikan adalah perbuatan yang menjadikan pelakunya menjadi baik, selalu berupaya mengikuti orang-orang yang berbuat baik, dan taat kepada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi.

Yang dimaksud dengan berakhlaq baik yaitu jujur dalam bermuamalah, santun dalam berusaha, adil dalam hukum, bersungguh-sungguh dalam berbuat kebajikan, dan beberapa sifat orang-orang mukmin yang Allah sebutkan di dalam surah Al Anfal :

Baca Juga: Ketika Syahwat Makan Menguji Para Penghafal Al-Qur’an

Orang-orang mukmin yaitu orang-orang yang ketika nama Allah disebut, hati mereka gemetar, dan ketika ayat-ayat-Nya dibacakan kepada mereka, iman mereka bertambah, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu) mereka yang melaksanakan shalat dan mengeluarkan infaq dari sebagian harta yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar mukmin”. (QS. 8 : 2-4)

Dan firman-Nya : “Orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang mengembara (di jalan Allah), yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar, serta yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”. (QS. 9 : 112)

Dan firman-Nya : “Sungguh beruntung orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya dan orang-orang yang menunaikan zakat dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau terhadap budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari selain dari itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memeliharaa amanat-amanat (yang diberikan kepadanya) dan janjinya dan orang-orang yang akan mewarisi (Yaitu) mewarisi (surga) firdaus, mereka kekal di dalamnya”. (QS. 23 : 1-10)

Dan firman-Nya : “Hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih adalah mereka yang berjalan di atas bumi dengan rasa rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka menanggapinya dengan kata-kata yang baik”. (QS. 25 : 63)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-26] Setiap Kebaikan adalah Sedekah

Barang siapa yang merasa belum jelas mengenai sifat dirinya, maka hendaklah bercermin pada ayat-ayat tersebut. Dengan adanya semua sifat itu pada dirinya pertanda bahwa dia berakhlaq baik. Sebaliknya, jika semuanya tidak ada pada dirinya pertanda dia berakhlaq buruk. Bila terdapat sebagian saja, maka hendaklah ia bersungguh-sungguh memelihara yang ada itu dan mengupayakan yang belum ada pada dirinya.

Janganlah menganggap bahwa akhlak baik hanya sebatas bersikap lemah lembut kepada orang lain dan menghindari perbuatan buruk serta dosa. Sebaliknya, seseorang yang tidak memenuhi hal itu tidak otomatis dianggap buruk akhlaknya.

Akhlak yang baik mencakup sifat-sifat yang telah dijelaskan sebagai karakteristik orang-orang beriman dan perilaku mereka. Termasuk dalam akhlak baik adalah kesabaran dalam menghadapi gangguan saat menjalankan ajaran agama.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa seorang pria dari pedalaman menarik kain sutra Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam hingga meninggalkan bekas di bahu beliau. Orang tersebut berkata, “Wahai Muhammad, berikan kepadaku harta Allah yang ada padamu.” Rasulullah kemudian menoleh kepadanya, tersenyum, dan memerintahkan agar orang tersebut diberi apa yang dimintanya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda, “Dosa adalah sesuatu yang membuat hati merasa ragu-ragu dan tidak nyaman jika diketahui orang lain.” Hal ini merujuk pada perbuatan yang ditolak oleh hati nurani. Pernyataan tersebut menjadi panduan untuk membedakan antara dosa dan kebaikan.

Dosa biasanya menimbulkan keraguan dalam hati dan membuat seseorang tidak ingin orang lain mengetahuinya. “Orang lain” yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang berakhlak baik, bukan mereka yang telah rusak moralnya. Oleh karena itu, tinggalkanlah perbuatan yang termasuk dalam kategori dosa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Rekomendasi untuk Anda