Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita sebagai manusia terjerumus dalam dosa; disadari atau tidak. Namun, selama kita mau meminta ampunan (istighfar) kepada Allah Ta’ala, insya Allah Dia akan mengampuni dosa dan kesalahan kita.
Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke dua puluh, Imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah atau keutamaan istighfar yang perlu diperhatikan sekaligus dijadikan penguat keimanan seorang muslim. Berikut hadits-hadits yang dimaksud.
Hadits pertama,
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ وَدَوَاءُ الذُّنُوْبِ الْاِسْتِغْفَارُ}.
Nabi SAW. bersabda, “Setiap penyakit itu ada obatnya dan obat-obatnya dosa adalah istighfar/meminta ampunan.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ad-Dailami dari sahabat Ali r.a.
Hadis Kedua:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {لِكُلِّ شَيْءٍ حِلْيَةٌ وَحِلْيَةُ الذُّنُوبِ الْاِسْتِغْفَارُ}.
Nabi SAW. bersabda, “Setiap sesuatu itu ada perhiasannya dan perhiasan dosa-dosa adalah istighfar/meminta ampunan.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Hadis Ketiga:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنِ اسْتَغْفَرَ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَارًّا مِنَ الزَّحْفِ}.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang meminta ampunan maka Allah akan mengampuninya meskipun ia lari dari peperangan.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya. Hanya saja, terdapat hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut riwayat imam Abu-Daud, At-Tirmidzi, dan imam Al-Hakim dari sahabat Ibnu Mas’ud sebagaimana berikut.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَ: أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثَلاَثًا غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَ فَارًّا مِنَ الزَّحْفِ.
Rasulullah SAW. bersabda, “Siapa yang mengucapkan Astaghfirullahal ‘adzim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih (Aku meminta ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri. Aku bertaubat kepadaNya) tiga kali, maka dosa-dosanya telah diampuni meskipun ia lari dari medan peperangan (di mana hal itu adalah termasuk dosa yang besar).”
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Hadis Keempat:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَا أَصَرَّ مَنِ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِى الْيَوْمِ سَبْعِيْنَ مَرَّةً}.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada dosa yang menumpuk bagi orang yang meminta ampunan meskipun ia mengulanginya dalam sehari tujuh puluh kali.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Daud dan imam At-Tirmidzi dari sahabat Abu Bakkar As-Shiddiq r.a.
Hadis Kelima:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {مَنِ اسْتَغْفَرَ بَعْدَ الذُّنُوبِ غَفَرَ اللهُ لَهُ فَهُوَ لَها كَفَّارَةٌ}.
Nabi SAW. bersabda, “Siapa yang meminta ampunan/beristighfar setelah melakukan dosa-dosa, Allah mengampuninya, maka istighfarnya itu melebur dosa-dosanya.”
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Hanya saja beliau menyebutkan hadis lain yang semakna dengan hadis tersebut riwayat imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW. bersabda, “Demi jiwaku yang berada dalam genggamanNya, seandainya kalian tidak berdosa maka Allah akan pergi kepadamu, dan sungguh datang suatu kaum yang berdosa lalu mereka meminta ampunan kepada Allah ta’ala maka Allah mengampuni mereka.”
Hadis Keenam:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِذَا كَثُرَ عَلَى أَحَدِكُمْ الذُّنُوب فَلْيَطْلُبِ الْمَغْفِرَةَ بِالْاِسْتِغْفَارِ}.
Nabi SAW. bersabda, “Jika dosa-dosa salah satu dari kalian itu banyak, maka mintalah ampunan dengan beristighfar.”
Baca Juga: Enam Langkah Menjadi Pribadi yang Dirindukan
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Hadis Ketujuh:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إذَا كَثُرَتْ ذُنُوْبُ أَحَدِكُمْ فَلْيَسْتَغْفِرِ اللهَ}.
Nabi SAW. bersabda, “Jika dosa-dosa dari salah satu kalian itu banyak, maka mintalah ampunan kepada Allah.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Baca Juga: Pemberantasan Miras, Tanggung Jawab Bersama
Hadis Kedelapan:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الْاِسْتِغْفَارُ يَأكُلُ الذُّنُوْبَ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ الْيَابِسَ}.
Nabi saw. bersabda, “Istighfar itu memakan dosa-dosa sebagaimana api melahap kayu bakar yang kering.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Hadis Kesembilan:
Baca Juga: Lima Karakter Orang Jahil
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {كَثْرَةُ الْاِسْتِغْفَارِ تَجْلُبُ الرِّزْقَ}.
Nabi saw. bersabda, “Memperbanyak istighfar itu menarik rezeki.” Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Hadis Kesepuluh:
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ}.
Nabi saw. bersabda, “Perbanyaklah beristighfar, siapa yang memperbanyaknya maka Allah memberikan kelapangan untuknya dari setiap kesedihan dan kegundahan, dan Allah akan memberikan rezeki untuknya dari arah yang tidak terkira.”
Berdasarkan penelusuran kami, kami belum menemukan periwayat hadis ini. Begitu pula dengan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menjelaskan periwayatnya.
Baca Juga: Ternyata Aku Kuat
Hanya saja beliau menyebutkan beberapa hadis yang semakna dengan hadis tersebut yang diantaranya adalah riwayat imam Ahmad bin Hanbal dari sahabat Ibnu Abbas sebagaimana berikut.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.
Rasulullah SAW. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”
Demikianlah sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan istighfar di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya.(A/RS3/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Amalan Pengundang Rezki Berkah lagi Melimpah