Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haflah Akhir Sanah, Pengingat akan Tanggung Jawab Santri sebagai Penerus Dakwah

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 41 detik yang lalu

41 detik yang lalu

0 Views

Haflah akhir sanah al-Fatah (foto: AL-Fatah)

Cileungsi, MINA– Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sukses menggelar Haflah Akhir Sanah (perpisahan) tahun ajaran 2024/2025 pada Ahad (4/5).

Acara perpisahan melibatkan tiga lembaga pendidikan sekaligus: Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Tahfidz Madrasah Al-Fatah (TMA), bertempat di lapangan utama komplek pesantren.

Haflah Akhir Sanah ini tidak hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab para santri sebagai generasi penerus umat. Semangat untuk terus belajar dan mengabdi menjadi pesan utama yang disampaikan kepada seluruh peserta.

Meskipun hujan ringan sisa semalam masih terasa, kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berlangsung dengan penuh khidmat. Acara dihadiri oleh Ketua Pembina Tarbiyah Al-Fatah Imaam Yakhsyallah Mansur, Mudir Pondok Pesantren Al-Fatah M. Nurhamid, serta jajaran pimpinan lembaga pendidikan Al-Fatah. Turut hadir pula para guru, wali santri, dan sejumlah tamu undangan.

Baca Juga: Legisan Samtafsir: Haji Mabrur Agen Pembangunan

Dalam sambutannya, Mudir Pondok Pesantren M. Nurhamid menyampaikan laporan kelulusan santri tahun ini. Sebanyak 110 santri berhasil lulus, terdiri atas 30 santri kelas IX MTs, 28 santri kelas III TMA, 26 santri kelas XII MA Reguler, dan 26 santri kelas VI TMA. Dari jumlah tersebut, 17 santri Tahfidz berhasil menyelesaikan hafalan 30 Juz Al-Qur’an, sementara sisanya sedang dalam proses penyelesaian.

“Kelulusan ini bukanlah akhir dari pembelajaran, melainkan awal dari perjalanan baru. Tetaplah menjaga shalat berjamaah, membaca dan menghafal Al-Qur’an, serta memelihara akhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat,” pesan M. Nurhamid kepada para santri.

Ia juga mendorong para santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Fatah (STAI Al-Fatah) Bogor maupun Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISA ABM) di Lampung.

“Bagi yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), manfaatkanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Pendidikan di Madrasah Aliyah saja belum cukup untuk menghadapi tantangan masa depan, sehingga pendalaman ilmu dan keimanan perlu terus dilanjutkan,” tegasnya.

Baca Juga: Haji dan Transformasi Indonesia, Meraih Puncak Kebaikan

Untuk santri kelas IX MTs dan kelas III Tahfidz, Mudir mengingatkan bahwa kelulusan dari jenjang tersebut belum berarti selesai dari pesantren. Mereka dianjurkan melanjutkan ke jenjang berikutnya di MA Al-Fatah dan TMA hingga kelas VI.

Rangkaian acara semakin semarak dengan penampilan paduan suara oleh santri kelas IX MTs yang membawakan lagu “Terima Kasih Guru”, serta santri kelas XII MA/TMA yang menyanyikan “Hymne Guru”.

Momen penyematan medali kelulusan kepada 58 santri oleh Ketua Pembina Tarbiyah Al-Fatah, Imaam Yakhsyallah Mansur, sebagai puncak acara. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Keutamaan Haji: Penyempurna Iman dan Pilar Kekuatan Umat

 

Rekomendasi untuk Anda