Hagia Sophia: Teknologi Khusus untuk Tutup Mozaik Kristiani

Istanbul, MINA – Menyusul keputusan untuk kembali menjadikan sebagai masjid dan mengizinkan umat Muslim beribadah di dalamnya, Pemerintah Turki akan menutup mosaik-mosaik kuno yang menggambarkan Yesus, Bunda Maria dan orang-orang kudus Kristen  dengan teknologi khusus dan pencahayaan.

Greek City Times melaporkan, tirai khusus akan digunakan selama sholat dan karpet akan digelar di lantai yang menyala untuk menggelapkan ruangan sehingga gambar-gambar Kristen tidak terlihat.

Sesuai fungsinya yang kini menjadi masjid, maka pengunjung juga akan diminta untuk melepas alas kaki sebelum memasuki Hagia Sophia.

Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menegaskan bahwa perubahan Hagia Sophia dari museum menjadi masjid tidak akan menghentikan wisatawan yang ingin berkunjung. Status Hagia Sophia sebagai warisan dunia pun tidak akan hilang.

“Menjadikan Hagia Sophia sebagai tempat beribadah bukan berarti menahan wisatawan lokal atau asing mengunjungi situs itu, dan Turki tetap akan mempertahankan ikon-ikon unik ajaran Kristen dan gambar Mozaik Yesus Kristus di situs itu,” kata Kalin.

Pada 10 Juli, Erdogan mengumumkan bahwa ia telah menandatangani dekrit tentang status baru Hagia Sophia, satu jam setelah pengadilan administrasi tertinggi Turki membatalkan dekrit 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum, yang berarti sekarang dapat digunakan sebagai masjid.

Uni Eropa, bersama dengan sejumlah negara, termasuk Yunani, Prancis, dan AS, telah menyuarakan keprihatinan serius atas keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid, sebuah langkah yang muncul di tengah kekhawatiran akan masa depan tempat pemujaan Kristen di Situs Warisan Dunia itu. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.