
Ketua Bamus Betawi, Zainudin (tengah) saat hadir di Hajatan Betawi 2017. (Foto: MINA)
Jakarta, MINA – Universitas Islam Asy-Syafiiyah (UIA) menggelar Hajatan Betawi 2017 selama dua hari pada Sabtu dan Ahad (11-12/11) dengan menampilkan sejumlah pameran khas Betawi mulai dari ondel-ondel, kuliner, seni bela diri hingga gambar dan lukisan dari tokoh-tokoh Betawi.
Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Zainudin memandang, kegiatan yang diselenggarakan dua hari itu patut diapresiasi. Menurut dia, Hajatan Betawi menjadi langkah awal dalam melestarikan budaya-budaya Betawi.
“Iya nanti kita usahakan (Hajatan Betawi) akan jadi agenda tahunan,” ujar Zainudin kepada MINA, Ahad (12/11).
Bang Oding, sapaan akrabnya, mengatakan, semangat membangun bangsa harus dimulai dengan melestarikan budaya bangsa. Dengan melestarikan budaya berarti telah berpartisipasi dalam membangun masa depan lebih baik.
Baca Juga: Tim Medis Taklim Pusat Layani 224 Pasien, Batuk Pilek Tertinggi
Senator asal Jakarta, Dailami Firdaus mengatakan, salah satu tujuan dari dari diselenggarakannya Hajatan Betawi 2017 di UIA adalah untuk menunjukkan bahwa budaya dan agama tidak perlu dibentur-benturkan. Sebetulnya, kata dia, budaya dan agama bisa berjalan beriringan.
“Saya pikir antara budaya dan agama tidak berseberangan,” kata Dailami yang juga sebagai penyelenggara Hajatan Betawi 2017.
Dailami yang merupakan putra Tutty Alawiyah ini berharap dengan Hajatan Betawi bagi warga Betawi, khususnya generasi muda, dapat memperkokoh ukhuwah dan meningkatkan motivasinya untuk terus maju.
“Potensi-potensi masyarakat Betawi yang ada di berbagai bidang dapat bersinergi untuk kemajuan Betawi dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (L/R06/P2)
Baca Juga: Guru dan Puluhan Siswa di Jambi Bersihkan Lumpur dampak Banjir
Mi’raj News Agency (MINA)