Makkah, MINA – Jamaah haji terus melanjutkan prosesi ibadah haji yang hingga saat ini memasuki tahapan wajib haji melempar batu kerikil (jumrah) pada Hari Tasyrik di area Jamarat, Mina, Arab Saudi, Rabu (21/7).
Kantor Berita OKI melaporkan, para jamaah haji telah berkumpul di hari pertama Tasyrik di tengah sistem pelayanan terpadu dan tindakan pencegahan dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, untuk memastikan keselamatan dan memungkinkan para jamaah melakukan ritual dengan mudah dan tenang.
Juru bicara Departemen Keamanan Haji dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kolonel Talal Al-Shalhoub mengungkapkan, pelaksanaan tahap ketiga akomodasi jamaah di Mina dilakukan hari ini dan selama Hari Tasyrik.
Para jamaah melempar kerikil di tiga lokasi Jamarat, sesuai dengan operasi pengelompokan yang disetujui dan peraturan yang memastikan pencapaian jarak fisik dan tindakan pencegahan kesehatan lainnya.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Al-Shalhoub menegaskan, pihak-pihak yang berpartisipasi dalam musim haji akan terus menjalankan tugasnya untuk memberikan semua layanan kepada jamaah haji di Mina hingga keberangkatan mereka pada hari ketiga Tasyrik.
Pelaksanaan ibadah haji 2021, sama seperti tahun lalu masih di tengah pandemi Covid-19, terbatas pada warga negara dan penduduk Arab Saudi yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan telah menjalani prosedur karantina.
Kuota dibatasi hanya 60 ribu, serta dikhususkan bagi warga Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana. Mereka dipilih dari lebih 500 ribu calon jamaah yang mendaftar. Dari 60 ribu jamaah haji, sebagian adalah WNI yang menetap di Saudi.
Saat ini, jamaah akan ada di Mina dua sampai tiga hari, tergantung mereka menempuh nafar awal atau sani. Sebelumnya, jamaah telah melakukan jumrah besar (Aqabah) pada hari Nahar 10 Dzulhijah yang bertepatan dengan Selasa (20/7).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Jamaah pada jumrah Aqabah diwajibkan untuk melempar tiang Jamarat yang menjadi batas antara Mina dengan Makkah. Pada papan petunjuk tertulis sebagai Jumrah Kubra yang merujuk pada tiang sasaran lempar batu untuk prosesi Aqabah.
Di hari pertama jumrah itu jamaah hanya menyasar tiang Jumrah Kubra dengan tujuh batu yang sudah diambil selagi menjalani wajib haji menginap sebentar (mabit) di Muzdalifah.
Sedangkan pada Hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijah) yang bertepatan dengan 21-23 Juli 2021, jamaah haji akan melakukan jumrah lanjutan, baik itu yang menempuh nafar awal atau kedua.
Untuk dua nafar itu, jamaah akan melempar Jamarat untuk tiga tiang yaitu sughra (kecil/ula), wustha (tengah) dan diakhiri kubra (besar/Aqabah). Jumrah dimulai dari tiang jamarat kecil, tengah dan diakhiri besar.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sesuai ketentuan syariah, masing-masing tiang harus dilempar dengan tujuh batu. Batu untuk jumrah di Hari Tasyrik boleh diambil di Muzdalifah ataupun Mina.
Jamarat adalah situs penting, yang terdiri dari tiga kolom batu yang dilempari sebagai ritual haji wajib meniru pelaksanaan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam.
Pilar-pilar ini melambangkan tiga situs di mana Ibrahim melempari setan dengan batu ketika ia mencoba untuk mencegah Ibrahim ‘Alaihissalam mengorbankan putranya Nabi Ismail ‘Alaihissalam. Nabi Ibrahim melemparkan tujuh batu di tempat yang sama di mana para jamaah saat ini melempar jumrah.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama