Arafah, MINA – Jamaah haji berbondong-bondong menuju Arafah sejak Senin (19/7) dini hari setelah menjalani ibadah Tarwiyah di Mina.
Puncak kegiatan ibadah haji adalah wukuf di Arafah.
Di Arafah, mereka akan menjamak shalat Dhuhur dan Ashar serta mendengarkan khutbah haji.
Pada tahun lalu, khutbah haji berfokus pada solidaritas sosial dan tindakan pencegahan kesehatan untuk melindungi kehidupan dari Covid-19, demikian dikutip dari Arab News.
Baca Juga: Mesir Bantah Klaim Media Israel tentang Pengalihan Senjata Hamas
Setelah matahari terbenam, jamaah haji akan bermalam di Muzdalifah.
Sebelumnya di Mina, tak ada ritual besar selama ibadah Tarwiyah, sehingga para jamaah haji menghabiskan waktu mereka untuk berdoa dan berefleksi hingga matahari terbit.
Mina yang berjarak 3 kilometer dari Masjidil Haram merupakan situs kota tenda terbesar di dunia dan mampu menampung sekitar 2,5 juta jamaah.
Untuk tahun kedua berturut-turut, haji dibatasi untuk jamaah dari dalam Arab Saudi. Keputusan itu diambil untuk melindungi mereka dari pandemi.
Baca Juga: Hubungan Israel–Australia Memanas, Canberra Kecam Pembatalan Visa Perwakilannya
Hanya 60.000 jamaah diizinkan untuk menunaikan haji tahun ini.
Tahun ini, para jamaah haji dibekali kartu pintar untuk mengakses semua layanan, sehingga meminimalisir kontak langsung.
Dengan kartu itu, jamaah bisa memasuki kamp, hotel, dan menggunakan transportasi yang tersedia.
Kartu tersebut juga bisa digunakan untuk membayar, memandu jamaah yang hilang, mengontrol masuk ke kamp, dan pergerakan waktu. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Israel Ledakkan Pembangkit Listrik Hazizi di Sanaa Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)