Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hak dan Kewajiban Suami dalam Islam: Memahami Peran yang Ditetapkan Allah

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Suami sholeh (foto: ig)

DALAM Islam, pernikahan bukan sekadar ikatan sosial, tetapi juga bagian dari ibadah kepada Allah. Suami memiliki hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam syariat agar kehidupan rumah tangga berjalan harmonis dan diberkahi. Pemahaman yang benar tentang peran suami akan membawa kebahagiaan bagi keluarga serta mendapatkan ridha Allah Ta’ala.

Sebagai kepala keluarga, suami memiliki tanggung jawab utama dalam memimpin rumah tangga. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita…” (Qs. An-Nisa: 34). Kepemimpinan suami bukanlah bentuk dominasi, melainkan amanah besar yang harus dilaksanakan dengan adil dan penuh kasih sayang.

Salah satu kewajiban utama suami adalah memberikan nafkah kepada istri dan keluarganya. Ini mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, serta kebutuhan lainnya yang layak. Allah berfirman dalam Qs. Al-Baqarah: 233, “Dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.” Oleh karena itu, seorang suami harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi nafkah keluarganya.

Selain memenuhi kebutuhan materi, suami juga berkewajiban untuk mendidik istrinya dalam hal agama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari dan Muslim). Suami harus mengajarkan nilai-nilai Islam kepada istrinya atau menyediakan lingkungan yang mendukung pendidikan agama bagi keluarganya.

Baca Juga: Gencatan Senjata Palestina-Israel dalam Tinjauan Geopolitik dan Ekonomi Dunia

Suami juga harus memperlakukan istrinya dengan baik dan penuh kasih sayang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istrinya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian kepada istriku. (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan kelembutan dan perhatian dalam hubungan suami-istri.

Dalam aspek emosional, suami berkewajiban memberikan ketenangan dan perlindungan bagi istrinya. Allah berfirman dalam Qs. Ar-Rum: 21, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, agar kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya…” Oleh karena itu, suami harus menjadi tempat berlindung dan penyejuk hati bagi istrinya.

Hak suami dalam Islam mencakup ketaatan istri dalam hal yang makruf. Allah berfirman dalam Qs. An-Nisa: 34, “Sebab itu, wanita yang saleh adalah yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada.” Namun, ketaatan ini bukan berarti suami dapat bertindak sewenang-wenang, tetapi harus dalam batasan syariat dan tetap menghormati hak-hak istri.

Selain itu, suami berhak mendapatkan perlakuan baik dan penghormatan dari istrinya. Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya.(HR. Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan pentingnya penghormatan istri kepada suami, tetapi bukan dalam arti perbudakan, melainkan penghormatan yang wajar dalam rumah tangga.

Baca Juga: Hijab Simbol Kemerdekaan Muslimah

Suami juga berhak atas kesetiaan dan penjagaan kehormatan dari istrinya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, istri harus menjaga amanah yang diberikan suami dalam menjaga kehormatan dan harta rumah tangga.

Namun, dalam pernikahan, suami tidak boleh bersikap zalim terhadap istrinya. Jika terjadi perselisihan, Islam mengajarkan penyelesaian dengan cara yang baik. Allah berfirman dalam Qs. An-Nisa: 19, “Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu membenci mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu membenci sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”

Dengan memahami hak dan kewajiban suami dalam Islam, diharapkan pernikahan dapat berjalan dengan penuh berkah. Suami yang bertanggung jawab akan menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, sesuai dengan tujuan utama pernikahan dalam Islam. Kepemimpinan dalam rumah tangga harus dilaksanakan dengan penuh keadilan dan kasih sayang, agar keluarga menjadi sumber ketenteraman dan keberkahan dunia akhirat.

Kesimpulannya, Islam memberikan panduan yang jelas tentang hak dan kewajiban suami dalam rumah tangga. Kepemimpinan suami bukanlah sekadar otoritas, tetapi tanggung jawab besar yang harus dilakukan dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan keadilan. Memenuhi hak istri dan keluarga dengan baik akan membawa keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Baca Juga: Jurnalis atau Penyebar Dusta? Fikih Jurnalistik Menjawab Tantangan Berita Hoaks

Dengan menjalankan perannya sesuai dengan ajaran Islam, suami dapat menciptakan hubungan harmonis yang didasarkan pada cinta, penghormatan, dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Rumah tangga yang dibangun atas dasar syariat akan menjadi fondasi masyarakat yang kuat dan sejahtera.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 10 Cara Ampuh Membuat Hubungan Suami Istri Makin Harmonis

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
Kolom
Kolom