Banda Aceh, MINA – Yayasan HAkA mengajak masyarakat menjaga Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di acara Car Free Day yang diadakan di Banda Aceh, Minggu (16/12).
Farwiza Farhan ketua Yayasan HAkA, mengatakan, kegiatan ini untuk mensosialisasikan pentingnya Kawasan Ekosistem Leuser dalam menyediakan fungsi lingkungannya untuk keberlangsungan hidup masyarakat Aceh di sekitar KEL yang berjumlah 4 juta penduduk.
“Kawasan Ekosistem Leuser merupakan Kawasan Strategis Nasional karena fungsi lingkungannya. Sangat penting menjaga KEL karena fungsinya yang menyediakan air dan udara bersih, juga untuk mitigasi bencana alam, erosi, penanggulangan hama dan penyerapan karbon (perubahan iklim)”, ujarnya.
Tidak hanya itu, HAkA juga menghibur pengunjung di CFD dengan maskot satwa kunci yang berada di KEL seperti gajah, harimau dan badak sumatera.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“KEL merupakan tempat terakhir di dunia di mana gajah, orang utan, harimau dan badak sumatera hidup bersama di alam. Tempat ini merupakan harapan terakhir kita untuk melestarikan satwa-satwa tersebut. Jika KEL terus dihancurkan dengan pembukaan lahan untuk perkebunan, pembangunan industri dan pembukaan jalan, maka sangat besar kemungkinan mereka akan punah”, lanjutnya.
Farwiza mengatakan masyarakat Aceh sudah berabad-abad hidup berdampingan menggantungkan hidupnya pada Kawasan Ekosistem Leuser. Nenek moyang kita hidup karena air dan udara yang disediakan oleh Leuser.
Mereka juga turut melestarikan Leuser agar anak cucunya bisa melanjutkan hidup dengan sejahtera dan sehat. “Sekarang adalah giliran kita untuk menjaga Leuser, untuk anak cucu kita ke depannya”, imbunhya.
Pada acara ini, HAkA juga menganjurkan para peserta untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai dengan membawa botol minum sendiri dan membawa kotak bekal untuk jajan. Panitia juga menyediakan air minum gratis untuk peserta yang membawa botol minum sendiri. (L/AP/RS2)
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan