Banten, MINA – Aktifis muslimah untuk perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha Indrawati Zuhara mengatakan, hakikat sebuah perjuangan adalah pendekatan diri yang terus-menerus kepada Allah dengan perbaikan kuaalitas ibadah dan amal salehnya.
“Hakikat perjuangan sebenarnya adalah semakin dekatnya seseorang kepada Allah Subhanahu wa ta’ala serta upaya untuk terus memperbaiki kualitas ibadah dan amalnya,” katanya dalam acara tTaklim Muslimat Niyabah Banten dengan tema “Peran Muslimah Masa Kini dan Masa Mendatang dalam Perjuangan Pembebasan Al-Aqsha”, Ahad (14/1).
“Al-Aqsha akan dibebaskan oleh orang-orang yang hatinya selalu ingat kepada Allah SWT. Oleh karenanya, harus ada sebagian umat Islam yang memiliki kuaalitas unggul seperti Shalahuddin Al-Ayyubi atau Syaikh Ahmad Yasin,” tambah wanita yang kini menjadi pemimpin mulimah Jamaah Muslimin (Hizbullah) sejabodetabek.
Menurutnya, saat ini yang bisa dilakukan para muslimah untuk pembebasan Al-Aqsha adalah dengan mempersiapkan generasi-generasi terbaik yang memiliki akidah kuat dan pengetahuan tinggi, sehingga mampu menjadi pembela terbaik dan pembebas Al-Aqsha.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Oleh karenanya, pendidikan kepada anak harus dilakukan sebaik-baiknya, dengan metode yang telah dicontohkan para Nabi, Rasul dan sahabat-sahabatnya. “Dengan pondasi aqidah laa ilaha illallah pasti generasi penerus kita akan dapat menjadi pembela terbaik untuk Al-Aqsha,” katanya.
Taklim Muslimat Niyabah Banten dihadiri oleh sekitar 180 muslimah perwakilah dari berbagai kecamatan dan desa di Banten. Acara itu juga dihadiri oleh pengungsi Palestina Muhammad Al-Misri yang juga memberikan kesaksiannya tentang perang yang terjadi pada 2008, 2013 dan 2014 lalu, yang menewaskan ribuan rakyat Gaza. (L/P2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan