Washington, 7 Jumadil Awwal 1438/5 Februari 2017 (MINA) – Hakim James L Robart telah menjadi berita utama di Amerika Serikat (AS) dan dunia setelah memutuskan memblokir perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump tentang imigrasi.
Keputusan hakim berusia 69 tahun di Distrik Seattle, Washington tersebut, telah mengejutkan pemerintahan Trump, demikian ABC Net Australia memberitakan.
Trump pada Sabtu (4/2) menolak putusan Jumat pengadilan pimpinan Robart dan menyebutnya “konyol” dalam status Twitter-nya, Al Jazeera memberitakan.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Hakim Robart diangkat oleh Presiden AS ke-43 George W Bush pada tahun 2004, setelah 30 tahun karirnya di swasta. Ia termasuk yang terpilih untuk American College of Trial Lawyers, sebuah penghargaan yang dianugerahkan kepada kurang dari 1 persen pengacara di AS.
Dia digambarkan sebagai orang yang memegang pandangan hukum konservatif, memiliki kegiatan sosial dalam membantu anak-anak yang kurang beruntung dengan pembinaan, dan ia juga secara dramatis mendeklarasikan slogan “black lives matter” untuk membela warga kulit hitam selama sidang pada reformasi kepolisian pada tahun 2015.
Pada Jumat (3/1), hakim yang berkuasa itu untuk sementara membatalkan larangan Presiden Trump terhadap kunjungan warga tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim ke AS, yaitu Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libya, Sudan dan Somalia.
Negara Bagian Washington menggugat untuk memblokir pesanan Trump. Gugatan tersebut mendapat dukungan dari Negara Bagian Minnesota dan perusahaan besar seperti Microsoft, Amazon dan Expedia, dengan alasan bahwa perintah Trump adalah inkonstitusional dan akan membahayakan warga negara AS.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mengetahui bagaimana putusan Hakim Robart bisa mempengaruhi praktik di lapangan. Mereka akan mengumumkan setiap perubahan yang mempengaruhi wisatawan dengan menyediakan informasi secepatnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas