Manhattan, 16 Rajab 1438/13 April 2017 (MINA) – Sheila Abdus-Salaam, hakim perempuan Muslim pertama yang bekerja di pengadilan tertinggi New York ditemukan tewas pada Rabu (12/4) di tepi Sungai Hudson, lapor polisi setempat.
Sheila (65) ditemukan mengambang dengan masih berpakaian lengkap di pinggiran sungai Manhattan itu sekitar pukul dua siang waktu setempat oleh seorang warga bernama Henry Hudson Parkway, hanya satu mil dari rumah Sheila di daerah Harlem.
Suaminya di bawa ke lokasi untuk mengidentifikasi jenazah setelah melaporkan kehilangannya ke kantor kepolisian sehari sebelumnya, lapor New York Daily News.
Polisi mengungkap sejauh ini tidak ada bekas luka atau trauma di tubuh jenazah, namun hal itu akan diusut lebih lanjut oleh tim medis forensik.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sheila dikenal karena membuat sejarah sebagai hakim Muslim perempuan pertama negara itu, dinominasikan pada 2013 untuk bekerja di Pengadilan Negeri Banding oleh Gubernur Cuomo.
Sheila adalah salah satu dari tujuh anak yang lahir dari keluarga kelas pekerja di Washington, DC. Dia lulus dari Barnard College dan menerima sarjananya dari Sekolah Hukum Universitas Columbia. Di sana dia adalah teman sekelas mantan Jaksa Agung Eric Holder.
Sebelum bekerja di Pengadilan Banding, dia adalah seorang hakim di Mahkamah Agung Manhattan selama 14 tahun, seorang pengacara di Korporasi Pelayanan Hukum Brooklyn Timur, Departemen Hukum Kota New York dan Kantor Kota Jasa Tenaga Kerja.
Bela sungkawa
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Sebagai wanita Afrika-Amerika pertama yang bekerja di Pengadilan Negara Banding, dia adalah seorang pelopor,” kata Cuomo dalam sebuah pernyataan Rabu. “Melalui tulisan-tulisannya, kebijaksanaan, dan kompas moralnya yang tak tergoyahkan, dia adalah sebuah kekuatan untuk kebaikan yang akan dirindukan.”
“Atas nama semua warga New York, saya memperpanjang simpati terdalam saya kepada keluarga, orang-orang terkasih dan rekan-rekannya di waktu yang berat ini,” tambah gubernur.
Eric mengenang kepribadian Sheila yang disayangi semua orang. “Sheila adalah orang yang berpendirian kuat sejak muda,” ungkapnya.
Selain ia, Ketua Majelis Negara New York Carl Heastie dalam sebuah pernyataan mengenang kebaikan Sheila. “Dia sangat dihormati dan adalah inspirasi bagi begitu banyak orang di sepanjang karirnya, Kepergiannya akan menjadi hal yang sulit dilalui,” ungkapnya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Hakim Ketua Janet DiFiore atas nama Pengadilan Negeri Banding mengungkapkan bela sungkawa atas kepergian Sheila. “Pribadi yang hangat, rasa tanpa kompromi untuk keadilan, dan pikiran cerahnya tentang hukum adalah inspirasi bagi kita semua yang memiliki nasib baik untuk mengenalnya.”
Walikota New York De Blasio dalam akun Twitternya juga mengucapkan bela sungkawa serupa dan memuji kepribadian Sheila yang dikenal baik di kalangannya.
“Sangat sedih dengan kepergian tragis Sheila Abdus-Salaam. Dia adalah seorang pelopor yang rendah hati. Duka saya dengan keluarganya,” tulisnya.
Tidak hanya kolega, para tetangga Sheila juga terkejut dengan berita meninggalnya. Mereka mengenal wanita itu dengan kepribadian yang baik. (T/RE1/RI-1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu