Tunis, MINA – Hakim-hakim di Tunisia akan menangguhkan pekerjaannya di pengadilan selama sepekan mulai Senin (6/6) dan mengadakan aksi duduk untuk memprotes pembersihan terhadap hakim oleh Presiden Kais Saied.
Pekan ini, Presiden Saied telah memecat 57 hakim, menuduh mereka korupsi dan melindungi teroris, dalam tindakan kerasnya terhadap peradilan.
Itu adalah langkah terbaru Saied untuk memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan di negara Afrika Utara itu, The New Arab melaporkan, Sabtu (4/6).
Hakim Hammadi Rahmani mengatakan, pertemuan hakim pada hari Sabtu dengan suara bulat sepakat untuk menangguhkan pekerjaan di semua pengadilan dan memulai aksi duduk.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Pemogokan akan dimulai pada hari Senin (6/6) di semua lembaga peradilan dan dapat diperpanjang, kata Anas Hamaidi, Presiden Asosiasi Hakim.
Musim panas lalu, Saied merebut kekuasaan eksekutif dalam sebuah langkah yang disebut musuhnya kudeta, sebelum mengesampingkan konstitusi 2014 untuk memerintah dengan dekrit dan membubarkan parlemen terpilih.
Pembersihan pengadilan oleh Saied memicu kemarahan internasional. Washington menuduhnya merusak institusi demokrasi Tunisia. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)