London, 19 Rajab 1437/27 April 2016 (MINA) – Arab Organization Human Right (AOHR), sebuah lembaga HAM Arab yang berbasis di Inggris mendesak DK PBB untuk mengeluarkan resolusi terkait kejahatan-kejahatan Israel di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
“Kejahatan-kejahatan Israel sudah terlampau jauh melewati batas dalam melucuti warga Al-Quds dari unsur-unsur penopang utama kehidupan dan untuk bertahan. Pemukiman Yahudi, penggusuran rumah, penyitaan kartu identitas, penutupan lembaga bantuan, dan lembaga sosial terus berlangsung tanpa ada satu pihak pun yang ditakuti Israel,” tulis pernyataan lembaga itu, Selasa (26/4).
AOHR mengungkapkan, organisasi-organisasi Yahudi pembela kuil yang didukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memanfaatkan hari raya yahudi untuk melegalkan penyerangan ke komplek Masjid Al-Aqsha dan menggelar ritual Talmud serta menyelenggaran kurban, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (27/4).
Selain itu, selama tiga hari terakhir, terjadi penggerebekan yang diiringi dansa bersama warga Yahudi dan usaha menyembelih kurban dengan penjagaan penuh pasukan penjajah Israel. Ketika hendak, dicegah oleh jamaah shalat, pasukan penjajah Israel melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Lebih jauh, AOHR memperingatkan bahwa kejahatan-kejahatan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsha terjadi, sementara internasional dan dunia Arab diam. Lembaga-lembaga resmi tak melakukan tindakan untuk menghentikan penjajah Israel dan menghentikan penggerebekan ke Masjid Al-Aqsha.
“Jika ini dibiarkan, bisa jadi akan terjadi perang besar-besaran,” tegas lembaga itu. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza