London, 27 Muharram 1437/8 November 2015 (MINA) – Lembaga HAM yang berbasis di London mengungkapkan, Angkatan Bersenjata Israel (IOF) telah melakukan 31 kali eksekusi di Tepi Barat dan Al-Quds sejak pecahnya Intifadhah 3.
Menurut laporan yang dirilis oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, Israel dengan sengaja membunuh pemuda Palestina yang menentang keputusan mereka. Demikian The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Mohamed Nazal, 17, adalah salah satu korban Palestina yang dibiarkan kritis selama 105 menit sebelum ia menghembuskan nafas terakhir. Nazal ditembak tentara Israel pada 31 Oktober pos pemeriksaan Jalama,” kata laporan itu.
Laporan tersebut mengutip pernyataan wartawan Palestina, Iman Silawi, yang mencapai pos pemeriksaan hanya satu jam setelah insiden itu. “Tentara Israel mencegah saya untuk mendekati atau berbicara dengan pemuda yang terluka itu,” katanya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Nazal terkapar di tanah, 100 meter dari pos pemeriksaan, sedangkan gerbang elektronik memisahkan antara dia dan tentara Israel yang ditempatkan di sisi lain dari pos pemeriksaan,” imbuhnya.
“Nazal dipukul di kepala dan lehernya sebelum diseret dan dilucuti. Ia kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Palestina setelah ia meninggal,” pungkasnya (T/P011/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat