New York, MINA – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan bahwa konflik di Al Hodeidah telah menyebabkan korban yang demikian banyak, karena itu perlu langkah cepat untuk mengakhirinya, demikian Anadolu Agency melaporkan.
“Saya juga mengingatkan, Konvensi Jenewa menetapkan bahwa semua Negara, termasuk mereka yang tidak terlibat dalam konflik bersenjata, memiliki kewajiban mengambil langkah-langkah untuk memastikan penghormatan terhadap Konvensi oleh pihak-pihak yang terlibat konflik,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (10/11).
“Koalisi pimpinan Saudi dan pasukan pro-Hadi, pasukan Houthi dan mereka yang memasok senjata atau dukungan lain kepada pihak-pihak yang terlibat konflik, semua memiliki kekuatan atau pengaruh untuk menghentikan kelaparan dan pembunuhan warga sipil, untuk memberikan beberapa penangguhan “hukuman” kepada rakyat Yaman,” katanya.
“Pelanggaran oleh satu pihak tidak memberikan kekuasaan penuh kepada pihak lain untuk melawan dengan segala cara. Bahkan perang diatur oleh hukum. Semua pihak dalam konflik terikat untuk menghormati hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia yang berlaku,” dia menambahkan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Menurut informasi dari Komisi Hak Asasi Manusia PBB, setidaknya 110 serangan udara dilakukan Koalisi pimpinan Arab Saudi di Al Hodeidah, Sa’ada dan Sana antara 31 Oktober sampai 6 November. Sejak 26 Maret 2015 hingga 8 November, total 17.640 korban sipil dilaporkan di Yaman, 6.872 orang tewas dan 10.768 orang terluka karena serangan udara yang dilakukan oleh koalasi yang dipimpin Saudi. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun