Kuala Lumpur, 1 Shafar 1435/4 Desember 2013 (MINA) – Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al mengajak seluruh kekuatan dunia Islam bersatu menghadapi Zionis Israel yang selama ini menjajah Palestina dan menodai Masjid Al-Aqsha.
Dalam pidato umumnya di depan ribuan massa di Univesiti Islam Antar Bangsa Malaysia (UIAM) Kuala Lumpur Rabu (4/12), Misy’al mengatakan, dalam hubungannya dengan luar negeri, memang Hamas tidak mencampuri urusan politik dalam negeri seperti di Suriah, Libya, dan negara lainnya.
“Namun dalam perjuangan Islam kita semua wajib bersatu dan bekerjasama karena kita semua adalah umat yang satu, yaitu umat Islam,” ujarnya, seperti dilaporkan Shobaruddin, Koresponden Mi’raj News Agency (MINA) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Karena itu, lanjutnya, demi perjuangan bersama, maka kini terus dibangun rekonsiliasi Hamas dengan Fatah dalam mewujudkan kemerdekakan Palestina dan dalam membangunnya nanti.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Apalagi, jika berbicara soal Masjid Al-Aqsha, maka ini bukan hanya masjid rakyat Palestina, tetapi masjid dan kiblat pertama seluruh umat Islam di dunia, tegasnya.
“Saat ini Masjid Al-Aqsha semakin dalam bahaya. Israel terus berusaha mendirikan ratusan tempat Sinagog dengan menggali terowongan di bawahnya,” paparnya.
Israel Teroris
Pada bagian lain, pejabat tertinggi Hamas itu mengatakan, selama ini Hamas disebutkan oleh Zionis Israel sebagai gerakan teroris.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
“Padahal teroris sebenarnya adalah Israel sendiri, yang merampas dan merebut hak-hak penduduk Palestina,” imbuhnya.
Menurutnya, Zionis Israel bahkan telah meniadakan hak-hak asasi warga Palestina, merampas tanah-tanah warga, hingga mengusir dan membunuh para penduduknya.
Bukan itu saja, bertahun-tahun memblokade penduduk di sepanjang Jalur Gaza. Israel telah membunuh beberapa tokoh perjuangan Palestina seperti Syaikh Ahmad Yasin, Ar-Rantisi, Panglima Izzuddin Al-Qassam Al-Ja’bari, dan lainnya.
“Teroris dan musuh sebenarnya umat Islam saat ini adalah Zionis Israel,” tegasnya.
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Perlawanan Iptek
Berbicara tentang pentingnya ilmu pengetahun teknologi (iptek), Khalid Misy’al dalam kunjungan pertama ke Malaysia atas undangan khusus organisasi UMNO (United Malaysia National Organisation) itu mengatakan, pengembangan iptek sangat penting untuk melahirkan generasi berilmu.
“Ini juga bagian dari perjuangan iptek menghadapi kekuatan Zionis, sehingga dapat melakukan perlawanan yang sebanding,” ujarnya.
Tampak hadir dalam sesi pidato umum itu, Rektor UIAM Prof. Dato Sri Dr. Zaleha Ismail, Wakil Rektor Prof. Dr. Ahmed Bargouth, para dosen, mahasiswa, tamu undangan dan wartawan.
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan
Dalam sambutannya, Rektor UIAM menyebutkan, saat ini lebih dari 200 mahasiswa asal Palestina mendapat beasiswa kuliah di kampusnya.
Rektor juga menyatakan kesediannya untuk terus membantu meringankan beban warga Palestina. (L/K10/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Presiden Korea Selatan terkait ‘Pemberontakan’