Gaza, MINA – Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza, Yahya Senawar menegaskan, aksi perlawanan terhadap penjajahan Israel akan bervariasi.
Al-Sunwar berbicara dalam partisipasinya pada Sabtu malam, 30 Maret, dalam aksi Hari Tanah di kamp Al-Awda di Kota Gaza. Demikian Quds Press melaporkan.
“Kami berada di garis depan setahun aksi pawai ini, dan berhadapan dengan pendudukan melalui demonstrasi yang tidak seperti tahun lalu,” ujarnya. Ia hadir bersama sejumlah pemimpin faksi Palestina.
Ia mengatakan, partisipasi besar rakyat dalam kembalinya tanah air dan mematahkan blokade Jalur Gaza adalah referendum mengenai opsi perlawanan yang menjadi prinsip nasional sampai kembalinya.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Terlepas dari penindasan dan kelaparan rakyat kami, orang-orang kami menegaskan kepatuhan mereka pada prinsip-prinsip dan hak untuk kembali,” ujarnya.
Sinwar menekankan, para tahanan di penjara-penjara pendudukan akan segera menghirup udara kebebasan.
“Masalah tahanan adalah dialog prioritas utama, di mana kita berbicara dengan Mesir tentang masalah tahanan, masalah Yerusalem, dan masalah Jalur Gaza,” lanjutnya.
Pengorbanan rakyat membuat hidup bermartabat, imbuhnya.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Dia menambahkan, “Orang-orang kami memilih hari ini untuk mematuhi opsi perlawanan sampai kembali.”
Pada hari Sabtu, puluhan ribu warga Palestina mengambil bagian dalam pawai massal di 5 titik dekat perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel, menandai setahun aksi “kembali dan hancurkan pengepungan”, bertepatan dengan Peringatan ke-43 Hari Bumi.
Para demonstran membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan hengkangya pendudukan dan dibukanya blokade di Jalur Gaza serta kembalinya para pengungsi Palestina ke desa-desa dan kota-kota kelahiran mereka, yang mereka tinggalkan sejak tahun 1948. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel